Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Galungan, Pura Besakih di Kaki Gunung Agung Padat Pengunjung

Reporter

image-gnews
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen dalam prosesi ritual tahunan Purnama Kapat di Pura Besakih, Karangasem, Bali, 4 Oktober 2017. Aktivitas Gunung Agung masih berada pada level awas. ANTARA/Nyoman Budhiana
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen dalam prosesi ritual tahunan Purnama Kapat di Pura Besakih, Karangasem, Bali, 4 Oktober 2017. Aktivitas Gunung Agung masih berada pada level awas. ANTARA/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan umat Hindu memadati Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Hari Galungan. Meskipun lokasinya masuk dalam radius berbahaya aktivitas vulkanik Gunung Agung, pura tersebut tetap ramai pengunjung yang ingin bersembahyang.

"Pemedek atau warga yang akan bersembahyang mulai berdatangan sejak pagi hari. Umat yang dayang bukan hanya dari wilayah sekitar pura saja tetapi juga dari seluruh Pulau Dewata," kata Jero Mangku Dharma, Pemangku Pura Penataran Agung Besakih, Rabu, 1 November 2017.

Baca: Pengungsi Gunung Agung Laksanakan Persembahyangan Galungan

Perayaan Hari Galungan tetap digelar di Pura Besakih seperti biasa. Tidak ada perbedaan pelaksanaan Galungan saat ini dengan enam bulan lalu, ketika Gunung Agung masih berstatus aman.

Puluhan petugas ritual upacara melaksanakan aktivitas seperti biasa, begitu juga dengan krama yang bersembahyang. Menurut Jero Bharma, Pura Besakih sempat sepi ketika status awas Gunung Agung, namun para pemangku tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.

"Saya mendapatkan informasi bahwa status Gunung Agung turun. Saya juga lihat di televisi Pak Gubernur Bali memperbolehkan aktivitas persembahyangan pada perayaan Galungan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jero Dharma mengungkapkan bahwa tidak ada ritual khusus para perayaan Galungan di Pura Besakih. Pemangku hanya melayani umat yang akan bersembahyang saja. "Tidak ada yang khusus, tidak pula ada ritual khusus. Kalau ritual khusus hanya dilaksanakan sesuai rangkaian upacara yang sudah ditetapkan otoritas," kata dia.

Baca: Status Gunung Agung Turun: Sebagian Pengungsi Kembali ke Rumah

Wayan Rapiana, 38 tahun, salah satu warga yang bersembahyang di Pura Besakih, mengaku selalu rutin bersembahyang ke pura ini bersama keluarganya setiap Galungan, enam bulan sekali. "Bukan hanya Galungan saja tetapi juga perayaan-perayaan besar," ujar dia.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga). Dari penurunan status tersebut, enam desa yakni Jungutan, Ban, Sebudi, Dukuh, Buwana Giri dan Besakih masuk dalam kawasan rawan bencana radius enam kilometer dan perluasan 7,5 kilometer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

1 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

7 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?


Memaknai Hari Raya Galungan di Candi Prambanan

18 hari lalu

Umat hindu mengikkuti prosesi sembahyang Hari Raya Galungan di Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 4 Januari 2023. Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia tersebut baru kali pertama digunakan sebagai lokasi sembahyang Hari Raya Galungan .ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Memaknai Hari Raya Galungan di Candi Prambanan

Umat Hindu dari Yogyakarta dan Jawa Tengah mengikuti prosesi Galungan di kawasan Candi Prambanan. Ini merupakan perayaan ketiga di candi ini.


Rangkaian Galungan Simbol Kemenangan Dhrama Melawan Adharma, Menuju Hari Raya Kuningan

19 hari lalu

Umat Hindu bersembahyang bersama saat Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Denpasar, Bali, Sabtu 12 Agustus 2023. Umat Hindu melakukan persembahyangan di berbagai pura di Pulau Bali untuk merayakan Hari Raya Kuningan sebagai rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan
Rangkaian Galungan Simbol Kemenangan Dhrama Melawan Adharma, Menuju Hari Raya Kuningan

Galungan pada Rabu, 28 Februari 2024, dan rangkaian perayaannya akan berakhir pada Hari Raya Kuningan, Sabtu 9 Maret 2024. Ini maknanya.


Umat Hindu di Yogyakarta dan Jawa Tengah Rayakan Galungan di Candi Prambanan

19 hari lalu

Ratusan umat Hindu dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengikuti prosesi Galungan di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta Rabu 28 Februari 2024. (Dok. Istimewa)
Umat Hindu di Yogyakarta dan Jawa Tengah Rayakan Galungan di Candi Prambanan

Perayaan prosesi Galungan di Candi Prambanan tahun ini menjadi yang ketiga kalinya sejak terbitnya Nota Kesepakatan Empat Menteri dan Dua Gubernur.


Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Sejumlah titik api menyala saat terjadinya kebakaran lereng Gunung Agung yang terlihat dari kawasan Kubu, Karangasem, Bali, Kamis, 28 September 2023. Kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Agung pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut sejak Rabu (27/9) itu diperkirakan terjadi karena adanya gesekan ranting pohon saat musim kemarau. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.


Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Warga memadati Toko Buku Gunung Agung, Kwitang, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023. Toko Buku Gunung Agung menggelar diskon hingga 80 persen hingga 31 Agustus 2023. TEMPO/Subekti
Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.


5 Arca Yang Tersisa di Indonesia

23 Agustus 2023

Arkeolog dari BPCB Jawa Timur mengukur gerabah kuno yang ditemukan bersama sepasang arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati di Desa Banjarsari, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat 19 Februari 2021. (ANTARA/Destyan Sujarwoko)
5 Arca Yang Tersisa di Indonesia

Diantara banyak arca yang pernah ada, inilah 5 jenis arca yang tersisa di Indonesia


Momen Tingkatkan Kebajikan di Hari Raya Galungan

2 Agustus 2023

Dua umat Hindu meletakkan sesajen saat mengikuti persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Pitamaha, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 14 Januari 2023. Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan
Momen Tingkatkan Kebajikan di Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan jatuh pada 2 Agustus 2023, momen tepat untuk mengamalkan nilai-nilai dharma secara utuh dan berimbang sesuai ajaran Hindu.


Hari Raya Galungan 2023, Kemenag Berpesan soal Dharma Agama dan Dharma Negara

2 Agustus 2023

Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed yaitu rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu, 4 Januari 2023. Tradisi yang biasanya berjalan beriringan dengan menjunjung gebogan atau sesajen bersusun buah, bunga dan hiasan janur tersebut digelar secara sederhana menyusul perekonomian warga desa setempat masih belum stabil akibat dampak pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Galungan 2023, Kemenag Berpesan soal Dharma Agama dan Dharma Negara

Kemenag mengajak umat Hindu memperkuat semangat persatuan pada momentum perayaan Hari Suci Galungan yang jatuh pada 2 Agustus 2023.