TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Alvara Research Center dan Mata Air Foundation menunjukkan ada lima organisasi kemasyarakatan Islam yang paling dikenal di kalangan mahasiswa dan pelajar. Lima ormas itu adalah Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Front Pembela Islam, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, dan Hizbut Tahrir Indonesia.
"Dari sisi popularitas, NU dan Muhammadiyah adalah dua ormas yang paling dikenal pelajar dan mahasiswa," kata CEO Survei Alvara, Hasanuddin Ali, di Restoran Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan, pada Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca: Survei Alvara: 20 Persen Pelajar dan Mahasiswa Rela Berjihad
Di kalangan pelajar dan mahasiswa, ormas NU, Muhammadiyah, dan FPI dikenal di angka 60 hingga 100 persen. Sedangkan LDII dan HTI lebih dikenal di kalangan mahasiswa daripada pelajar. Sebanyak 48,5 persen dan 37,2 persen mahasiswa mengenal LDII dan HTI. Sedangkan di kalangan pelajar, angkanya 41,4 persen dan 21,7 persen.
Kendati mengenal sejumlah ormas, mayoritas responden Alvara menyatakan tidak dekat dengan ormas mana pun. Sebagian responden lain menyatakan dekat dengan NU (34,7 persen mahasiswa dan 45,4 pelajar) dan Muhammadiyah (11,6 persen mahasiswa dan 13,6 pelajar).
Baca: Wahid Foundation: Lebih 60 Persen Aktivis Rohis Siap Jihad
"Ada juga mahasiswa yang menyatakan dekat dengan FPI, HTI, MTA (Majelis Tafsir Al Quran), dan FUI (Forum Umat Islam) meskipun secara persentase tidak terlalu besar," ucap Hasan.
Saat ditanya soal keanggotaan terhadap salah satu ormas, NU dan Muhammadiyah memiliki anggota paling banyak di kalangan mahasiswa dan pelajar. Hasan mengatakan ada 27,2 persen pelajar dan 22,5 persen mahasiswa menyatakan diri sebagai anggota NU. Sedangkan 6,3 persen mahasiswa dan 4,1 persen pelajar mengaku anggota Muhammadiyah.
Survei ini dilakukan terhadap 2.400 pelajar dan 1.800 mahasiswa. Responden mahasiswa berasal dari 25 perguruan tinggi favorit di Indonesia dengan jurusan tertentu. Jurusan yang diambil adalah yang menyuplai pasar tenaga kerja di tujuh sektor, yaitu sektor pertahanan dan keamanan, keuangan, energi dan pangan, telekomunikasi dan logistik, kesehatan, pendidikan, serta manufaktur dan infrastruktur. Sedangkan responden pelajar diambil dari lima sekolah menengah atas negeri unggulan atau favorit di setiap kabupaten dan kota di Pulau Jawa serta beberapa kota besar di luar Pulau Jawa.
Survei dilakukan pada 1 September-5 Oktober 2017 dengan margin of error 2,35 persen untuk survei mahasiswa dan 2 persen untuk survei pelajar.