TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil punya strategi khusus untuk memenangi pertarungan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018. Strategi ini mengacu pada kondisi luasnya wilayah Jawa Barat.
Ridwan mengatakan ini merupakan strategi inovatif karena menggunakan teknik seperti dalam terapi akupunktur.
“Bahwa untuk menang tidak harus semua titik kita datangi, tapi cukup di titik tertentu, seperti teori akupunktur. Nah, kami fokus di situ merawat,” ujar Ridwan di Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Oktober 2018.
Baca juga: PPP Resmi Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018
Ridwan resmi diusung koalisi tiga partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem, untuk berlaga pada pilkada Jawa Barat mendatang. Emil—sapaan Ridwan—akan berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum, yang saat ini merupakan Bupati Tasikmalaya inkumben.
Dengan strategi tersebut, ucap Emil, ia optimistis bisa mendapatkan kemenangan pada pilkada mendatang. Apalagi dengan target yang telah dicanangkan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy sebesar 60 persen suara.
“Target 60 persen itu saya kira masuk hitungan rasional,” tutur Emil saat ditemui seusai pengumuman deklarasi dukungan PPP terhadapnya untuk maju pada pilkada Jawa Barat 2018.
Selain itu, Emil mengaku optimistis dengan kemenangan tersebut karena telah dipasangkan dengan politikus PPP, Uu Ruzhanul Ulum. Menurut dia, hal ini karena kombinasi antara dia dan UU merupakan gambaran pasangan yang mampu mengombinasikan basis wilayah dengan basis segmentasi.
Baca juga: Istri Ridwan Kamil Blusukan di Ciamis Menjelang Pilgub Jabar 2018
Dalam hal ini, Ridwan Kamil dari wilayah perkotaan dan Uu merangkul segmentasi Islam tradisional dengan latar belakang pesantren dengan para ulama yang masih kuat. “Secara wilayah, ya tentunya memang berdekatan. Tapi, dari sisi segmentasi, kami berjauhan (tapi) saling melengkapi. Saya datang dari kota, kan. Beliau gerbang desa, saya gerbang kota. Kira-kira begitu,” ucap Wali Kota Bandung ini.