Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Bali Minta Status Gunung Agung Turun, PVMBG: Tunggu

image-gnews
Warga mencari pakan ternak di Desa Puaan yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung yang masih berstatus awas di Karangasem, Bali, 18 Oktober 2017. ANTARA FOTO
Warga mencari pakan ternak di Desa Puaan yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung yang masih berstatus awas di Karangasem, Bali, 18 Oktober 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan, aktivitas Gunung Agung Bali masih fluktuatif. “Kita melihat berdasarkan data dari gunung itu sendiri. Kalau memang aktivitasnya menurun, akan kita turunkan (statusnya), tapi kalau belum, kita harus menunggu,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 Oktober 2017.

Kasbani mengatakan, status aktivitas gunung api diputuskan dari data yang dihasilkan gunung tersebut. Penurunan status misalnya, kata dia, baru dilakukan jika tren kegempaannya terus menurun. “Ini fluktuatif, kalau (aktivitas kegempaan) turun, mendadak balik lagi meningkat. Kalau dulu sebelum statusnya ditetapkan waspada (Level II), gempa vulkanik sangat jarang, bisa dihitung dengan jari,” kata dia.

Baca: Gubernur Bali Berharap Status Gunung Agung Diturunkan

Aktivitas gempa vulkanik yang dihasilkan Gunung Agung terus naik sejak statusnya dinaikkan menjadi waspada pada 14 September 2017. “Saat statusnya waspada, gempa vulkaniknya puluhan. Saat siaga naik jadi ratusan. Sekarang awas bisa di atas 500 kali (sehari) sampai seribuan,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, dalam 12 jam pada Kamis, 19 Oktober 2017, gempa vulkanik sudah tercatat lebih dari 500 kali. Dua hari sebelumnya selama 24 jam itu antara 800 kali sampai 900 kali dalam sehari. “Dua hari terakhir ini agak tinggi. Kalau tiga hari sebelumnya sekitar 600-700 kali, tapi sebelumnya bisa sampai seribuan kali sehari,” kata dia.

Foto kawah Gunung Agung diambil dengan drone, Kamis, 19 Oktober 2017. (BNPB)

Menurut Kasbani, aktivitas gempa vulkanik itu menandakan aktivitas magma di dalam gunung tersebut. “Kalau fluktuatif, belum stabil. Kalau kita harus menurunkan status itu berdasarkan tanda-tanda dari gunung itu sendiri. Kalau kemudian sudah mulai stabil, statusnya akan disesuaikan,” kata dia.

Data lain yang menguatkan status Gunung Agung tetap dipertahankan awas adalah deformasi atau perubahan tubuh gunung tersebut. Data deformasi atau perubahan tubuh gunung dipantau dengan piranti GPS. “Data deformasi dari data GPS masih menunjukkan terjadi inflasi (penggelembungan). Trennya masih naik,” kata Kasbani.

Baca juga: Hasil Foto Drone Perlihatkan Rekahan Kawah Gunung Agung Meluas

Kasbani mengatakan, dari pemantauan visual menunjukkan Gunung Agung mengeluarkan embusan uap sampai ketinggian 500 meter. “Beberapa hari ini, sering sekali, antara 100-300-500 meter,” kata dia.

Beberapa hari terakhir peralatan milik PVMBG mendapati gempa tremor non-harmonik. “Gempa tremor non-harmonik itu menunjukkan pergerakan fluida ke atas. Tapi sebagian sudah diembuskan, sudah keluar sebagai embusan-embusan asap yang mengandung uap air,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, lembaganya memantau setiap saat aktivitas Gunung Agung. “Kita tunggu saja perkembanganya, kita memantau setiap saat. Kita melihat setiap saat perkembangannya seperti apa. Status itu bukan dari kami, tapi gunung itu sendiri yang memberikan data,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam Laporan Kebencanaan Geologi yang dirilis PVMBG di situsnya vsi.esdm.go.id pada 19 Oktober 2017 mengenai Gunung Agung menyebutkan aktivitas kegempaan Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut masih tetap tinggi dan fluktuatif pasca-dinaikkan status aktivitasnya menjadi level IV (awas).

Pengamatan visual Gunung Agung mendapati asap putih tebal dengan tekanan lemah mencapai ketinggian sekitar 300-500 meter di atas puncak. Asap tertinggi sekitar 1.500 meter terjadi pada 7 Oktober 2017 pukul 20.30 Wita.

Seismograf mencatat pada 18 Oktober 2017 terjadi 4 kali gempa tremor non-harmonik, 266 kali gempa vulknaik dangkal, 676 kali gempa vulkanik dalam, 102 kali gempa tektonik lokal, dan 4 kali gempa terasa MMI I-II. Hari ini, 19 Oktober antara 00.00-06.00 Wita terekam 1 kali gempa tremonr non-harmonik, 59 kali gempa vulkanik dangkal, 243 kali gempa vulkanik dalam, 50 kali gempa tektonik lokal, dan 1 kali gempa terasa MMI I-II.

Aktivitas Gunung Agung yang berstatus awas telah berlangsung tiga pekan. Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap status Gunung Agung bisa diturunkan dalam waktu dekat. "Kalau ini (status awas) sebulan, dampaknya panjang," ujarnya di sela acara International Search and Rescue Advisory Group Leader Meeting di Padma Resort, Legian, Bali, Rabu, 18 Oktober 2107.

Menurut Pastika, sejumlah persoalan yang mesti dihadapi sebagai konsekuensi status awas Gunung Agung antara lain pemenuhan kebutuhan logistik pengungsi. "Satu hari harus menyiapkan 50 ton beras," kata dia. Jumlah tersebut cukup memberatkan pemerintah Bali, karena persediaan logistik beras di daerah itu terbatas.

Cadangan beras di setiap kabupaten hanya 100 ton. Adapun cadangan di tingkat provinsi sekitar 200 ton. Menurut Pastika, saat ini persediaan logistik bagi pengungsi masih tercukupi karena adanya bantuan dari masyarakat. "Tapi, apabila ini sudah habis, mau tidak mau kami harus minta ke pusat," ujarnya.

Persoalan lainnya adalah mandeknya sejumlah proyek pemerintah. "Ini tahun anggaran sudah mau habis, bagaimana status anggarannya?" tutur Pastika. Menurut dia, pengelolaan dana proyek pemerintah bukanlah perkara sepele. "Ada peraturan-peraturan. Misalnya kalau sampai akhir tidak selesai, berarti ada penalti, duitnya harus kembali ke kas negara."

Ia menjelaskan, kelanjutan proyek pemerintah itu hanya bisa diupayakan tahun depan dengan mengandalkan anggaran perubahan. Anggaran induk, kata dia, dianggap tidak bisa diandalkan. "Sudah disetop di sini, mangkraklah bangunan (proyek pemerintahan) ini sampai akhir tahun depan. Dari segi pemerintahan, ini runyam," ujarnya. "Belum masalah ekonomi yang macet."

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status awas atau level IV untuk Gunung Agung pada 22 September lalu. Jumlah pengungsi hingga kemarin mencapai 136.332 jiwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

40 hari lalu

Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik, Karangasem, Bali, 26 November 2017. ANTARA FOTO
61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

56 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Kondisi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara saat meletus pukul 17.12 WIT, Sabtu, 12 Januari 2019. BNPB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.


Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Seorang warga melihat Erupsi Gunung Marapi yang kembali terjadi di Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.


Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

26 November 2023

Foto udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung, Kamis 28 April 2022. ANTARA/HO-BNP
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

PVMBG merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 450 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.


Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

21 November 2023

Aktivita Gunung Dukono yang mengeluarkan Abu Vulkanik Minggu 15 Januari 2017. Foto: Pos Pemantauan Gunung Api Dukono
Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

PVMBG menyampaikan Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, pada Selasa, 21 November 2023, pukul 07.33 WIT meletus .


Letusan Gunung Dukono Maluku Utara, Semburkan Abu Vulkanik 2.600 Meter

19 November 2023

Aktivita Gunung Dukono yang mengeluarkan Abu Vulkanik Minggu 15 Januari 2017. Foto: Pos Pemantauan Gunung Api Dukono
Letusan Gunung Dukono Maluku Utara, Semburkan Abu Vulkanik 2.600 Meter

PVMBG mencatat adanya letusan berupa semburan abu vulkanik setinggi 2.600 meter yang keluar dari kawah Gunung Dukono di Maluku Utara.


Hoax Gunung Slamet Jawa Tengah Meletus, Begini Kondisinya Menurut PVMBG

2 November 2023

Asap karhutla di Gunung Slamet terpantau di kawasan hutan lereng sebelah barat-selatan gunung. (ANTARA/HO-Perhutani)
Hoax Gunung Slamet Jawa Tengah Meletus, Begini Kondisinya Menurut PVMBG

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah, untuk tenang dan tidak terpengaruh hoaks berkaitan dengan aktivitas vulkanik.