TEMPO.CO, Jakarta — Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi membuka pintu kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo untuk bergabung jika tertarik berpolitik praktis.
"Sekiranya Pak Gatot Nurmantyo tertarik masuk politik praktis, politik elektoral, politik untuk dipilih, setelah pensiun Partai Golkar siap memfasilitasi hal tersebut," kata Bobby dalam acara diskusi bertema "Politik Bukan Panglima" di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Baca: Gatot Nurmantyo: Politik Panglima TNI Adalah Politik Negara
Anggapan bahwa Gatot sedang berpolitik praktis menguat belakangan ini lantaran beberapa pernyataan dan tindakannya yang dinilai menimbulkan polemik. Gatot di antaranya bersafari ke sejumlah kampus dan bertemu dengan para ulama.
Dia juga dianggap bermanuver dengan menginstruksikan pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G 30S PKI dan pernyataannya tentang 5.000 pucuk senjata ilegal. Sejumlah kalangan menilai manuver Gatot untuk menghimpun dukungan politik sebagai modal mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2019.
Bobby berujar undangan bergabung ke Golkar yang dia lontarkan sebenarnya bukan hanya ditujukan kepada Gatot. "Siapa pun yang memiliki modal elektoral yang baik dan diterima oleh masyarakat, pasti masuk radar pencarian bakat (Golkar)," kata Bobby.
Simak: Ini Rencana Jenderal Gatot Nurmantyo Setelah Pensiun
Menurut anggota Komisi Pertahanan DPR RI ini, di era kepemimpinan Ketua Umum Setya Novanto, cukup banyak purnawirawan militer yang menjadi kader partai. "Ini kali pertama setelah reformasi cukup banyak purnawirawan di kepengurusan Pak Novanto," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Golkar juga dikabarkan mengangkat Letnan Jenderal (Purnawirawan) Eko Wiratmoko sebagai pengganti Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Yorrys Raweyai. Eko merupakan mantan Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.