TEMPO.CO,
Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
Wiranto meminta berbagai masukan dari perwakilan badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia. Menurutnya, mahasiswa memiliki kredibilitas kuat dalam membantu menyelesaikan persoalan yang ada.
"Saya memberikan suatu kesempatan untuk berdialog, ternyata betul pemahaman mahasiswa tentang negara ini cukup kuat karena mereka punya pengalaman langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat di bawah," ujarnya di Gedung Menko Polhukam, Jakarta, Jumat, 29 September 2017.
Menurut Wiranto, pertemuan dengan mahasiswa ini tidak untuk menyoroti kasus-kasus terkini yang ramai diperbincangkan. "Tetapi untuk mengajak mahasiswa untuk lebih memahami kondisi bangsa dan menghadapi kondisi global yang syarat dengan persaingan," ujarnya.
Wiranto menilai mahasiswa memiliki sejarah panjang terkait peranannya dalam membangun bangsa. Ia juga berharap agar mahasiswa berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah berbagai potensi konflik horizontal.
"Mahasiswa sangat berperan, menjadi faktor penentu bersatu atau tidaknya negeri ini. Dari pendekatan intelektual mahasiswa termasuk kunci perubahan suatu bangsa," kata Wiranto.
Ia juga mengingatkan agar para mahasiswa jangan mudah terpancing menjadi instrumen politik dari kelompok tertentu. Ia berharap agar mahasiswa tidak membiarkan Indonesia menjadi negara gagal yang dipenuhi berbagai konflik seperti Suriah. "Indonesia jangan sampai ke sana. Negeri ini sudah berjalan baik sudah mempunyai hasil yang menggembirakan dan membanggakan," ujar Wiranto.
Wiranto mengakui memperoleh berbagai saran yang baik dari mahasiswa. Berbagai aspirasi tersebut nantinya akan dibawa dan dibahas dalam sidang kabinet terbatas.