TEMPO.CO, Padang - Wakil Kepala Kepolisian RI Syafruddin membantah adanya pengerahan personil Brimob dari Kepolisian Daerah lain ke Jakarta untuk mengamankan demonstrasi pada Jumat 29 September 2017. "Enggak ada itu. Cukup anggota (di Jakarta)," ujar dia seusai menghadiri rapat senat terbuka penganungerahan doktor kehormatan kepada Megawati Soekarnoputeri di Universitas Negeri Padang, Rabu 27 September 2017.
Syafruddin enggan menjelaskan tentang aksi yang akan digelar 29 September 2017. Ia buru-buru masuk ke mobil dan meninggalkan kampus UNP yang terletak di Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
Baca:
Ketua MUI Minta Aksi 299 Tak Perlu Dilakukan
Said Aqil Soal Aksi 299: Mumpung Ada yang Membiayai...
Pengakuan Syafruddin berbeda dengan pernyataan Juru Bicara Polda Jawa Timur dan Polda Riau. Kepolisian Daerah Jawa Timur mengirim sebanyak 5 satuan setingkat kompi (SSK) atau 500 personel Brigade Mobil ke Jakarta untuk mengamankan aksi 299. "Kami mengirimkan pasukan sesuai dengan permintaan Mabes Polri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mengera, Rabu, 27 September 2017. Sesuai surat telegram Mabes Polri, Polda Jawa Timur diminta mengirim 502 personel Brimob.
Akan halnya Polda Riau mengirimkan dua SSK atau 200 personil Brimob ke Jakarta. Pengiriman personel Brimob dilakukan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Selasa, 26 September 2017. "Untuk pengamanan situasi di Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, kepada Tempo, Rabu, 27 September 2017. Guntur menjelaskan, pengiriman personel Brimob itu untuk menambah kekuatan pengamanan aksi demonstrasi yang bakal berlangsung pada Jumat, 29 September 2017.
Sebelumnya, beredar telegram Kapolri RI kepada Dankorbrimob Polri dan 15 Kapolda, tentang pengiriman bantuan pasukan Brimob Polda untuk membantu Polda Metro Jaya. Pengiriman ini untuk mengantisipasi konflik sosial sehubungan dengan unjuk rasa 29 September 2017 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.
Baca juga:
Ponpes di Yogya Lebih Suka Puasa Sunah Ketimbang Ikut Aksi 299 ...
Ada Kejanggalan di Foto Sakit Setya Novanto, Ini Jawaban Golkar
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif, mengatakan akan ada sekitar 50 ribu orang dari berbagai elemen yang akan unjuk rasa menolak Perppu Ormas dan Partai Komunis Indonesia. Berbagai organisasi gencar menolak Perppu Ormas itu menjadi undang-undang.
Perppu itu masih dalam proses uji materi di Mahkahmah Konstitusi. Maarif mengancam jika ada anggota dewan yang menyetujui Perppu Ormas tersebut, akan berhadapan dengan umat Islam.
ANDRI EL FARUQI | NUR HADI | RIYAN NOFITRA