Bupati Tolak Instruksi Pengadaan Benih

Reporter

Editor

Selasa, 8 Mei 2007 19:45 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Seluruh bupati dan wali kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menolak melaksanakan instruksi pengadaan benih unggul melalui penunjukkan langsung. Meski penunjukkan ini mendapat jaminan melalui surat keputusan bersama antara menteri pertanian, kejaksaan agung, kepolisian, dan Badan Pemeriksa Keuangan, mereka tetap menyatakan tidak bersedia.Menurut Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, para bupati takut penunjukan ini akan diusut dan masuk penjara jika sudah tidak menjabat. “Sehingga mereka memutuskan pengadaan benih tetap melalui lelang,” kata Sultan di Yogyakarta pada Selasa (8/5). Mereka tidak risau dengan ancaman pemerintah tidak mencairkan dana jika pengadaan benih melalui lelang.Sebagai Gubernur Yogyakarta, Sultan menyatakan mendukung keputusan para bupati dan wali kota di daerahnya. Untuk mengantisipasi ancaman dana tidak cair, Pemerintah Provinsi Yogyakarta siap mengalokasikan dana pengadaan benih dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. Menurut Sultan, sampai saat ini pemerintah pusat masih ngotot agar pengadaan benih berkualitas unggul dilakukan melalui penunjukkan langsung. Alasannya pemerintah khawatir jika pengadaan melalui lelang, pengadaan benih akan terlambat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, pemerintah membuat surat keputusan bersama. Intinya pengadaan bibit harus melalui penunjukan langsung. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantul Edy Suharyanto mengatakan, empat kabupaten dan satu kota madya di Yogyakarta telah sepakat tidak menggunakan surat keputusan tersebut sebagai dasar pengadaan benih. Pengadaan bibit tetap mengacu pada Keputusan Presiden nomor 80 Tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa yaitu lewat lelang terbuka. "Tapi, Inspektorat Jenderal Departemen Pertanian menilai sistem lelang terbuka tidak sesuai dengan surat keputusan bersama,” kata Edy. Karena itu jika lima daerah itu tetap melakukan lelang terbuka, pemerintah pusat tidak akan mencairkan dana pengadaan benih unggul. Syaiful Amin

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

10 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

17 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

21 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

21 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

23 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

23 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

23 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

23 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

25 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

32 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya