DPRD Jawa Timur Sesalkan Tembakan Aparat di Tuban

Reporter

Editor

Senin, 11 Agustus 2003 12:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil ketua Komisi B DPRD Jawa Timur (yang menangani soal Pertamina dan gas bumi) Sabron Jamil Pasaribu mempertanyakan tindakan aparat menembak lima warga yang melakukan aksi unjuk rasa memblokir jalan masuk sumur minyak Join Operating Body (JOB) Pertamina - Devon, Tuban, Rabu (2/5). “Tindakan aparat menembak warga seperti yang diberitakan media massa apakah sudah seusai dengan prosedur. Apakah aparat sudah harus menembak. Bisa saja mereka dibubarkan tanpa penembakan,” tegas Sabron kepada Tempo News Room di Gedung DPRD Jawa Timur, Jumat (3/5) pagi. Menurut dia, bila aparat menganggap unjuk rasa yang dilakukan warga desa Rahayu Kecamatan Soko Tuban mengganggu ketertiban umum dan lingkungan, petugas bisa membubarkan mereka dengan tongkat, bukan dengan peluru. “Mereka kan bisa dinaikkan ke truk dan dibawa ke kantor polisi, bukan malah ditembak,” jelas Sabron. Namun demikian, kata Sabron, warga harus menyadari dan melihat segala persoalan dengan pikiran jernih. Sebab ladang minyak di Bojonegoro bisa menghasilkan devisa negara dan meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD) provinsi maupunk. Sehingga, lanjut dia, bakal membawa perubahan pada kehidupan bangsa. Tuntutan warga yang minta ganti rugi, membangun poliklinik dan tuntutan-tuntutan lainnya, kata Sabron, harus dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah, Pertamina maupun investor. Tetapi tuntutan itu harus dirembukkan dan didialogkan dengan berbagai instansi terkait. “Kalau perlu warga datang ke Dewan (DPRD Jatim). Jangan di lapangan, sebab bisa ditunggangi oleh pihak ke tiga yang berakibat adanya penyimpangan,” papar Sabron. Ia tidak sepakat dengan tindakan memblokir jalan masuk minyak, seperti yang dilakukan warga. Sebab, hal itu dapat mengganggu konsentrasi kerja sumur minyak. Komisi B sendiri akan membahas secara khusus persoalan tersebut. Kemudian komisi itu akan memanggil berbagai pihak mulai dari masyarakat, investor dan aparat keamanan. Sehingga persoalan ini tidak akan berlarut-larut. Seperti diketahui, aksi unjuk rasa lanjutan memblokir jalan masuk sumur minyak di JOB Pertamina Devon yang dilakukan warga desa Rahayu Tuban, Rabu lalu menelan sedikitnya 17 korban. Lima di antaranya tertembak peluru karet petugas gabungan Polres Tuban dan Polwil Bojonegoro dan dua belas lainnya luka parah dihantam popor senjata laras panjang petugas. Unjuk rasa yang dilakukan sejak Selasa (30/4) lalu menuntut pada JOB Pertamina -Devon memberi ganti rugi kepada warga yang terkena gas beacun akibat eksplorasi minyak serta membangun poliklinik di desa Rahayu. Warga menuntut juga agar menyewa lahan milik warga yang terletak 500 meter dari titik sumur minyak dan memberi sumbangan ke kas desa seratus juta perbulan dan memberikan prioritas warga desa lokal untuk menjadi tenaga kerja di Devon. (Adi Mawardi – Tempo News Room)

Berita terkait

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

7 menit lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dipastikan Hanya Tersedia Eksklusif di Cina Daratan

7 menit lalu

Vivo X100 Ultra Dipastikan Hanya Tersedia Eksklusif di Cina Daratan

Vivo X100 Ultra bukan yang pertama. Terakhir kali Vivo meluncurkan perangkat andalannya secara global adalah vivo X80 Pro pada 2022.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

17 menit lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

19 menit lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

19 menit lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

23 menit lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

24 menit lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

25 menit lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Pengurus Masjid Al Barkah Tetap Tempuh Jalur Hukum Jika Pemborong Tak Respons Somasi

26 menit lalu

Pengurus Masjid Al Barkah Tetap Tempuh Jalur Hukum Jika Pemborong Tak Respons Somasi

Pembangunan Masjid Al Barkah Cakung mangkrak. Pengurus masjid memberi somasi ke pemborong untuk segera menuntaskan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

28 menit lalu

Deklarasi Manama: Dukungan Negara-negara Arab untuk Warga Palestina yang Tertindas

Liga Arab menyerukan "perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah Palestina yang diduduki" hingga solusi dua negara diimplementasikan.

Baca Selengkapnya