Pemerintah Belum Bayar Asuransi Kesehatan Rakyat Miskin
Reporter
Editor
Senin, 26 Februari 2007 18:07 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi kelimpungan karena klaim asuransi kesehehatan untuk keluarga miskin (Askeskin) sejak Oktober hingga Januari belum dibayar pemerintah.Total tanggungan klaim yang belum dipenuhi setiap bulannya mencapai Rp 2,9 miliar. Jasa dokter hingga cleaning service RSUD yang setiap harinya menerima 600-an pasien itu pun belum bisa dibayarkan. "Kalau tidak ada kejelasan, bisa menganggu semangat pekerja rumah sakit menangani pasien yang menggunakan Askeskin," kata Tri LAstiti Widowati, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik RSUD Dr Moewardi kepada TEMPO, Senin (26/2)Menurut Lastiti, dengan tunggakan klaim asuransi dari PT Askes sebesar 11 miliar lebih itu pihaknya tidak mampu memberikan setoran ke pemerintah propinsi Jawa Tengah sebagai pemilik rumah sakit tersebut. Lastiti mengatakan tunggakan klaim Askeskin tersebut meliputi pembayaran obat untuk pihak ketiga, jasa medik dokter dan perawat, penggunaan alat-alat kesehatan hingga akomodasi pasien seperti kamar rawat inap dan makan. "Untungnya, untuk obat-obatan kami memakai out sourcing karena kerja sama dengan Kimia Farma. Tetapi klaim Kimia Farma juga belum dibayar sampai sekarang," kata dia.Lastiti mengatakan 30-40 persen dana Askeskin yang masih menunggak pembayaran itu merupakan jatah untuk pembayaran jasa medis dan keperawatan serta pekerja rumah sakit lainnya. Karena sejak Oktober PT Askes belum memberikan klaim tersebut, banyak perawat dan pekerja rumah sakit yang komplain karena jasa mereka juga belum dibayar. "Mudah-mudahan dokter masih kuat, karena punya praktek di tempat lain. Tapi kalau untuk perawat atau clening service, belum dibayarkannya klaim itu menyusahkan sekali. Juga Kimia Farma yang harus nombok dulu karena obat-obatnya belum dibayar," kata dia.RSUD Dr Moewardi merupakan satu-satunya rumah sakit milik pemerintah di Kota Solo.Setiap harinya rumah sakit rujukan Askeskin itu menerima pasien rawat jalan tidak kurang dari 600 orang. Sementara pasien rawat inap setiap harinya mencapai 20 orang yang menggunakan Askeskin. Lastiti mengatakan sampai kini pihaknya masih terus menerima pasien Askeskin karena itu ketentuan pemerintah. "Kami sudah menanyakan ke PT Askes Cabang Solo, ternyata dana dari pemerintah memang belum turun. Mestinya pemerintah itu konsisten, kalau rumah sakit dilarang menolak pasien Askeskin, penyaluran dananya ya yang jelas," ujarnya.Kepala PT Askeskin Cabang Solo Handaryono mengaku klaim asuransi kesehatan keluarga miskin untuk rumah sakit-rumah sakit di Solo belum dibayarkan. Dia mengatakan dana dari pemerintah belum turun untuk klaim terhitung sejak bulan Oktober. Namun menurutnya, klaim yang diajukan oleh RSUD juga baru dua bulan, yakni Oktober dan November. "Untuk yang Desember dan Januari mungkin masih dalam proses di masing-masing rumah sakit. Pencairan Askeskin ke rumah sakit langsung dari pusat, PT Askes cabang hanya mengurusi yang operasional," kata dia. Imron Rosyid