Meutia: Tambah Penjara Perempuan dan Anak

Reporter

Editor

Rabu, 17 Januari 2007 01:45 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta meminta Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia mengalokasikan lima persen dari anggarannya untuk membangun lembaga pemasyarakatan anak dan perempuan. Ini diperlukan karena anak dan perempuan memerlukan perlakuan yang berbeda dibanding laki-laki dewasa.“Sebetulnya Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2000 sudah mengatur alokasi tersebut. Saya kira penyisihan lima persen tinggal dilaksanakan saja," kata dia di Lembaga Pemasyarakatan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kemarin. Di sana ia menyerahkan bantuan fasilitas sarana dan prasarana ruang khusus anak, dan menyempatkan diri untuk mengunjungi sejumlah ruang tahanan perempuan. Pada bagian lain, Meutia Ia juga mengemukakan perlunya Indonesia memiliki lebih banyak ahli di bidang hukum anak, baik di lingkungan para hakim, jaksa, polisi, maupun pengacara. Sebab, setiap keputusan yang menyangkut anak-anak harus melalui pertimbangan yang baik. Meutia juga berharap nantinya, organisasi perempuan seperti dari dharma wanita untuk memberikan dukungan moril bagi para tahanan maupun narapidana perempuan dan anak-anak. “Mereka harus terus didorong agar bisa berkreasi dengan baik, bila perlu mendatangkan ahli-ahli bahasa dari Universitas Mataram untuk kepentingan berkesenian,” ujarnya. Juru bicara Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan M. Akbar Hadiprabowo mengakui jumlah lapas untuk perempuan dan anak masih terbatas. Saat ini, kata dia, Lapas tersebut baru tersedia di Tangerang, Malang, Semarang, dan Medan. Sementara Lapas khusus anak pria ada 15 buah dan anak perempuan cuma satu. “Seingat saya, yang akan dibangun dalam waktu dekat adalah Lapas di Bandung dan bandar Lampung dengan kapasitas masing-masing 300 dan 500 orang,” ujarnya. Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agun Gunanjar Sudarsa menyokong permintaan Meutia. Agun yang juga dosen di Akademi Ilmu Pemasyarakatan menyarankan Meutia mengirim surat resmi kepada Departemen Hukum dengan tembusan ke Komisi Hukum DPR. "Akan kami akomodasi," katanya melalui telepon. Sebab, selama ini lapas anak dan perempuan yang ada, seperti di Tangerang sudah tidak layak huni. "Sudah over capacity (kelebihan muatan)," katanya Politisi dari Partai Golkar ini mengaku prihatin dengan kondisi riil bahwa anggaran untuk pemasyarakatan belum menjadi prioritas pemerintah. Anggaran untuk Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tahun 2007, kata Agun, hanya Rp 160 miliar atau setengah dari anggaran untuk Direktoran Jenderal Imigrasi, yakni Rp 330 miliar. Anggaran Rp 160 miliar itu, menurut Agun, hanya cukup untuk membiayai makan para penghuni lapas dan membayar petugas jaga. "Untuk pelatihan dan keterampilan non sense," katanya. Supriyantho Khafid | Rini Kustiani | Sudrajat

Berita terkait

Anak-anak Perempuan Bung Hatta, Siapa Saja yang Terjun ke Politik?

14 November 2022

Anak-anak Perempuan Bung Hatta, Siapa Saja yang Terjun ke Politik?

Sekilas mengenal 3 putri Bung Hatta dan Rahmi Hatta: Meutia Farida Hatta, Gemala Hatta dan Halida Hatta, siapa yang tertarik dunia politik?

Baca Selengkapnya

Kisah Romantis Bung Hatta dan Rahmi Hatta Tak Kalah dari Drama Korea Saat ini

9 Oktober 2021

Kisah Romantis Bung Hatta dan Rahmi Hatta Tak Kalah dari Drama Korea Saat ini

Bung Hatta, lelaki yang menepati janjinya menikah setelah Indonesia merdeka. Mas kawinnya buku filsafat tulisannya berjudul Alam Pikiran Yunani.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati Selalu Cemas Tiap Diajak Bertemu Bung Hatta

13 Agustus 2021

Cerita Megawati Selalu Cemas Tiap Diajak Bertemu Bung Hatta

Megawati Soekarnoputri mengaku selalu merasa cemas bila diajak bertemu Bung Hatta.

Baca Selengkapnya

Meutia Farida Setuju dengan Kritik Gustika Hatta ke Sandiaga Uno

13 November 2018

Meutia Farida Setuju dengan Kritik Gustika Hatta ke Sandiaga Uno

Meutia berkomentar soal keponakannya Gustika Hatta yang memprotes Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Kata Meutia Soal Sikap Politik Keluarga Bung Hatta di Pilpres

13 November 2018

Kata Meutia Soal Sikap Politik Keluarga Bung Hatta di Pilpres

Meutia Farida Hatta berbicara mengenai sikap politik keluarga Bung Hatta di Pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Resmikan Peluncuran 10 Buku Proklamator Bung Hatta

13 November 2018

Mendikbud Resmikan Peluncuran 10 Buku Proklamator Bung Hatta

Mendikbud Muhadjir Effendy berpendapat tulisan-tulisan Bung Hatta mempertegas sosoknya sebagai negarawan dan ekonom.

Baca Selengkapnya

Enam Pesan Kebangsaan Putra-Putri Pendiri Bangsa dan Lintas Agama

14 Agustus 2017

Enam Pesan Kebangsaan Putra-Putri Pendiri Bangsa dan Lintas Agama

Sambut HUT RI ke-72, seruan kebangsaan datang dari pondok pesantren Tebuireng, Jombang, oleh para putra-putri pendiri bangsa dan tokoh lintas agama.

Baca Selengkapnya

Anak Hatta Beri Nasihat Soal Koperasi kepada Menteri Puspayoga  

29 September 2015

Anak Hatta Beri Nasihat Soal Koperasi kepada Menteri Puspayoga  

Menteri Puspayoga berjanji akan mencari terobosan agar prinsip koperasi warisan Bung Hatta bisa diimplementasikan.

Baca Selengkapnya

Cita-cita Bung Hatta Belum Tercapai, Banyak Rakyat Miskin

17 Agustus 2015

Cita-cita Bung Hatta Belum Tercapai, Banyak Rakyat Miskin

Meutia Farida Hatta, putri Proklamator bung Hatta berujar, cita-cita ayahnya belum tercapai. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Menteri Meutia Hatta Disebut Melanggar Kampanye

24 Juni 2009

Menteri Meutia Hatta Disebut Melanggar Kampanye

Selain hadir dalam kampanye Boediono di Bandung tanpa keterangan cuti, Menteri Meuthia Hatta juga diindikasikan memakai mobil dinas. Panwas memiliki semua bukti dalam rekaman gambar video dan foto.

Baca Selengkapnya