AJI Yogya Peringati Tewasnya Udin dan Tolak Kriminalisasi Opini

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 21:09 WIB

Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta menggelar unjuk rasa menolak kriminalisasi terhadap penulis opini Dandhy Dwil Laksono.(Tempo/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 30 jurnalis dan aktivis Yogyakarta berdemonstrasi menentang kriminalisasi oleh Dewan Pengurus Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur, organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terhadap aktivis Dhandy Dwi Laksono. Demosntran menutup mulut dengan lakban dan membentangkan spanduk bertuliskan kami bersama Dhandy di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu, 16 September 2017.

Mereka berasal dari Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta, mahasiswa sejumlah kampus, dan Koalisi Masyarakat untuk Udin. Dukungan untuk Dhandy diberikan bersama dengan aksi 16-an, aksi rutin setiap bulan tanggal 16 menuntut penuntasan pembunuhan jurnalis Bernas Fuad Muhammad Syafruddin (Udin) pada tahun 1996.

Koordinator Divisi Advokasi AJI Yogyakarta, Tommy Apriando mendesak polisi menghentikan proses kriminalisasi terhadap Dhandy. Menurut dia, tulisan Dhandy yang ia unggah di Facebook merupakan kritik, bukan penghinaan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE )."Kritik seharusnya dibalas dengan menggunakan fakta dan data untuk menyoroti apa yang dilakukan pejabat publik," kata Tommy.

Tulisan Dandhy Tommy sebut berbasis pada fakta dan data yang dikumpulkan. Apa yang Dhandy sebut juga bisa dipertanggung jawabkan. Pelaporan Dhandy oleh Repdem menggambarkan UU ITE menjadi ancaman serius bagi kebebasan berpendapat, berekspresi, dan kebebasan mendapatkan informasi.

Ihwal tuduhan ujaran kebencian dan pencemaran nama yang berasal dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) merupakan warisan kolonial Belanda. Tujuannya untuk memberangrus usaha melawan pemerintah kolonial. UU Informatika dan Transaksi Elektronik (ITE) juga mengadopsi pasal yang warisan zaman kolonial. "Menyampaikan pendapat dan kritik adalah hak setiap individu," kata Tommy.

Dhandy mengunggah tulisan dalam dinding Facebooknya tanggal 3 September 2017. Ia menulis di antaranya "Tepat setelah Megawati kembali berkuasa dan lewat kemenangan PDIP dan terpilihnya Presiden Jokowi yang disebutnya sebagai petugas partai (sebagaimana Aung San menegaskan kekuasaannya), jumlah penangkapan warga di Papua tembus 1.083."

Status Facebook itu membuat Repdem Jawa Timur melaporkan Dhandy ke Polda Jawa Timur. Repdem menuduh tulisan Dhandy menghina dan menebarkan kebencian pada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dan Presiden Joko Widodo.

Anggota dan pengurus AJI Yogyakarta telah berupaya untuk bicara dengan pengurus PDI Perjuangan Yogyakarta untuk berdialog tentang pelaporan Dhandy oleh Repdem. "Kami serahkan ke PDI Perjuangan Jawa Timur. Kami nggak ikut-ikutan," kata Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Bambang Praswanto secara singkat dihubungi lewat ponsel.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

10 jam lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

13 jam lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

29 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

34 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

34 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya