Kasus Setya Novanto, Muncul Petisi Semoga Papa Cepat Sembuh

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 16:28 WIB

Semoga cepat sembuh yang ditujukan untuk Setya Novanto. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit MMRC Siloam, Semanggi Jakarta Pusat. Setya Novanto menurut dokter terserang vertigo setelah bermain pingpong di rumahnya.

Akibatnya Setya Novanto absen dalam pemeriksaan dirinya yang telah dijadwalkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin 10 September 2017 lalu. Warganet rupanya gerah dengan tertundanya pemeriksaan Setya Novanto karena alasan sakit tersebut.

Seorang warganet bernama Yansen Dinata mengeluarkan petisi online di situs change.org berjudul Segera Tahan Setya Novanto #TahanSN. Petisi itu juga menyertakan foto Setya Novanto dan tulisan Semoga "PAPA" Cepet Sembuh.

Dalam petisi itu Yansen mengatakan Setya Novanto, tersangka kasus e-KTP yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun, hingga hari ini belum juga ditahan KPK.


Baca juga: Tuntut Setya Ditahan, Koalisi Masyarakat Sipil Akan Datangi KPK

Dia masih menjabat sebagai ketua DPR tanpa dinonaktifkan sementara. Bahkan DPR terang-terangan meminta KPK menunda kasus Novanto. Jika ini terjadi, dia akan lolos lagi dari jerat hukum.

"Tapi kita pernah berhasil membuatnya jatuh dari kursi Ketua DPR saat ramai skandal #papamintasaham Freeport. Karenanya, kita perlu bergerak lagi," ujar Yansen.

Hingga sore ini petisi online tersebut telah ditandatangani 13.089 pendukung. Petisi ini pun diramaikan di situs mikroblogging Twitter. Netizen langsung bersahut-sahutan dengan tagar #TahanSN.

“Lekas sembuh PAPA… jangan lupa minum obat. Biar bisa diperiksa sama penyidik KPK #TahanSN,” tulis akun @MAdhiyaMuzakki.

Lalu akun lain menulis, “Cuma butuh satu alasan untuk balikan sama mantan. Tapi ada 8 alasan kenapa papa perlu dan harus ditahan #TahanSN,” kata akun @JoeDrumzforever.
“Kesembuhan Papa sangat berharga untuk kami #TahanSN,” cuit akun @kakayunita.


Baca juga: DPR Terbelah Sikapi Warkat Setya Novanto ke KPK

Indonesia Corruption Watch (ICW) lewat akun Twitter resminya juga memberikan dukungan langsung untuk petisi Yansen dan memposting tagar #TahanSN. Postingan itu sekaligus ajakan pada warganet untuk menyuarakan hal yang sama agar KPK segera menahan Setya Novanto."Siang Tweeps. Jangan lupa sign petisinya yaa," cuit akun @sahabatICW.

MARIA NOOR CHASANAH|JH


Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya