Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Ngotot Ikut Aksi di Borobudur  

Reporter

Senin, 4 September 2017 13:00 WIB

Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kader Muda Muhammadiyah Jawa Tengah menyatakan akan ikut serta mengikuti aksi solidaritas Rohingya di Candi Borobudur, Magelang, yang hendak digelar pada 8-9 September 2017. Mereka akan tetap melakukannya meski ada imbauan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah agar aksi solidaritas tidak dilakukan di Borobudur.

“Kami tetap mengirim kader untuk aksi, tanpa seragam atau tidak,” kata Komandan Paramiliter Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Tengah Moh Ismail, Senin, 4 September 2017. Sikap itu, ujar dia, dilakukan berdasarkan hati nurani.

Baca:
Muhammadiyah Minta Nobel Perdamaian Aung San Suu...
NU dan Muhammadiyah Desak PBB Hentikan Krisis...

“Karena peduli, kepuasan sejati ada di hati nurani.” Keputusan untuk mengikuti aksi di Borobudur itu, kata Ismail, diambil pada Senin malam karena menunggu rapat antar-ormas peserta aksi. Menurut dia, bersamaan rencana aksi ada acara kepresidenan di Borobudur yang kemungkinan tak dapat izin dari aparat kepolisian.

Ismail menyatakan keputusan turun ke Borobudur itu diambil karena sudah matang sebelum ada imbauan dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. “Sebelum diimbau (rencana) kami sudah matang,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta agar semua kader Kokam Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menggelar aksi solidaritas di Candi Borobudur. Imbauan itu dilakukan untuk memastikan langkah lembaganya bermanfaat untuk Islam dan Indonesia. “Saya memandang aliansi-aliansi yang menginisiasi demonstrasi di sekitar Candi Borobudur yang mencatut nama Kokam Pemuda Muhammadiyah sangat tidak strategis,” kata Dahnil.

Baca juga:
Soal Rohingya, MUI: Konflik Politik, Ekonomi, Sosial Jadi ...
Anggota DPR dari PKS: Setan Masuk pun Tak Akan Bisa ...

Ia menilai aksi di Borobudur justru akan menyebabkan umat Islam di Indonesia dan muslim Rohingya semakin tersudut. “Karena tidak ada sama sekali kaitannya, Borobudur atau umat Buddha di Indonesia dengan kekerasan yang dilakukan rezim pemerintah Myanmar dan ekstremis Buddha di Myanmar,” kata Dahnil.

Dahnil meminta seluruh kader Kokam tidak bergabung dengan aliansi-aliansi yang justru berusaha menggeser simpati dan empati. Dahnil meminta agar dorongan dilakukan melalui tekanan politik, diplomasi, serta maksimalkan bantuan-bantuan kemanusiaan.

EDI FAISOL


Berita terkait

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

7 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

19 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

22 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya