Raja Keraton Perempuan, Sultan HB X DIdesak Contoh Kakeknya

Reporter

Minggu, 3 September 2017 11:53 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mengikuti ritual Ngabekten di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Adik tiri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Gusti Bendoro Pangeran Hario Yudhaningrat mendesak kakaknya mencontoh langkah kakek mereka, Sultan HB VIII dalam menyikapi polemik raja perempuan. Hal ini menyusul terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan gugatan Undang-undang Keistimewaan DIY Nomor 13 Tahun 2012, yang membuka peluang perempuan menjadi gubernur DIY sekaligus raja keraton.

"Kalau (Sultan HB X) mau mengubah paugeran (patokan adat) keraton, kami harap jangan sampai menghilangkan hal yang prinsipil," ujar Yudhaningrat, Sabtu 2 September 2017.

Baca : Adik Sultan HB X Anggap Peluang Wanita Jadi Raja Tetap Kecil

Menurut Yudhaningrat, jika Sultan HB X mengacu pada putusan MK lalu kelak mengangkat perempuan sebagai raja menggantikan dirinya, maka hal itu jelas mengubah nilai prinsipil paugeran keraton Yogya. "Sedangkan sejak awal berkiblat sebagai kerajaan Mataram Islam," kata dia.

Yudhaningrat mencontohkan, saat Sultan HB VIII bertahta, Sultan juga mengubah paugeran keraton, namun hanya teknis sifatnya dan menyesuaikan zamannya. "Saat masa HB VIII, gunungan yang dikeluarkan keraton saat Grebeg puluhan jumlahnya, tapi diubah jadi lima gunungan saja yang pokok," ujar Yudha.

Baca : MK Kabulkan Gugatan UU Keistimewaan, Berikut Komentar Sulyan HB X

Grebeg sendiri merupakan perayaan Keraton menyambut Idul Fitri, Maulud Nabi, dan Idul Adha dengan cara mengarak hasil bumi untuk dibagikan pada warga. Saat masa HB VIII jumlah gunungan grebeg dibatasi karena Indonesia, juga keraton menghadapi masa sulit penjajahan. "Silahkan saja raja berkuasa mengubah paugeran, tapi jangan sampai menghilangkan nilai yang pokok," ujarnya.

Saat ini, Yudhaningrat bersama keluarga keraton lain hanya akan menunggu sikap Sultan HB X. Apakah HB X akan menggunakan wewenangnya mengubah paugeran dan sejarah dengan mengangkat perempuan sebagai raja keraton kelak. Terlebih, Sultan HB X tak memiliki keturunan laki-laki dari kelima anaknya. "Kami berharap masih bisa berembug dengan beliau soal itu," ujarnya.

Sultan HB X sebelumnya mendukung frasa istri dalam UU Keistimewaan itu dihapus karena menjadi bentuk diskriminasi pada perempuan dan tak sesuai UUD 1945. "Dengan (putusan MK) itu berarti sekarang sudah tidak ada diskriminasi lagi dalam UU Keistimewaan, siapa yang mau jadi gubernur, perempuan dan laki laki sama," ujar Sultan.

Namun, nada bicara Sultan meninggi manakala disinggung apakah putusan MK itu artinya bakal mengubah paugeran keraton khusus soal kedudukan raja bertahta. "Paugeran itu siapa yang membuat? Abdi dalem? Kan raja, ya sudah itu wewenang raja," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

14 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

21 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

48 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

53 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

55 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya