Ketua Umum PBNU terpilih KH. Said Aqil Siradj (kanan) didampingi Rais Aam Syuriah PBNU KH. Maruf Amin tersenyum ketika dirinya kembali terpilih sebagai ketua umum pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 6 Agustus 2015. Berdasarkan hasil muktamar tersebut, Said Aqil Siradj terpilih kembali menjadi Ketua PBNU periode 2015-2020 secara aklamasi. ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO, Manado--Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin mengatakan Pancasila merupakan dasar kerukunan umat beragama di Indonesia. Untuk itu, jangan lagi ada yang mengutak-atik Pancasila.
Hal itu dikatakan Ma'ruf Amin saat menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama di Sulawesi Utara, Jumat malam, 18 Agustus 2017. Pertemuan difasilitasi Gubernur Olly Dondokambey di Graha Gubernuran.
"Para pendiri bangsa sudah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah kita. Dan kerukunan dari negara yang majemuk itu terjadi karena kita punya dasar Pancasila. Jadi jangan lagi mempersoalkan Pancasila kita," tutur cicit Syech Nawawi Al Bantani ini.
Ma'ruf Amin meminta seluruh tokoh lintas agama agar tidak memberi ruang kepada kelompok radikal untuk berkembang. "Nanti kalau kita beri ruang, kelompok radikal ini akan jadi ancaman kerukunan," kata dia.
Ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathan Ahmad Syauqi dan Sekretaris Jenderal Hery Haryanto Azumi yang ikut mendampingi Ma'ruf Amin menuturkan Sulawesi Utara sangat layak menjadi daerah pelopor kerukunan umat beragama.
Azumi menilai kondisi Sulawesi Utara pas untuk role model kerukunan di Indonesia, sehingga Majelis Dzikir Hubbul Wathan berkeinginan mendorong agar seluruh daerah di Indonesia belajar bagaimana kerukunan itu tercipta di provinsi tersebut.
"Salah satu kedatangan KH Ma`ruf Amin mengunjungi Sulawesi Utara, dimana daerah ini menjadi awal dari bagaimana kita ingin merajut kerukunan beragama di Indonesia," tutur Azumi.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
1 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.