Soal Full Day School, NU Ancam Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Reporter

Jumat, 11 Agustus 2017 10:15 WIB

Presiden Jokowi membaca berkas sebelum memimpin rapat tentang evaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kantor Presiden, Jakarta, 1 Agustus 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Syamsul Huda mengatakan tak akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2019 jika kebijakan full day school tetap dilaksanakan. Syamsul menyatakan kekecewaan soal kebijakan tersebut melalui surat terbuka kepada Kaesang Pangarep, putra Jokowi yang diunggah di website resmi NU, Kamis 10 Agustus 2017.

"Perlu Mas Kaesang ketahui, para pimpinan kami sudah kesal sekali. Bahkan sudah terbersit niat untuk tidak mendukung apalagi memilih Bapakmu pada Pilpres 2019," ucap Syamsul.

Menurut Syamsul, warga NU kini sedang resah dengan program full day school. Sebab program itu bisa mematikan Madrasah Diniyah di kampung-kampung.

Baca: Jokowi: Sekolah Tidak Wajib Terapkan Full Day School

Ia menyebut berbagai upaya sudah ditempuh oleh pemimpin NU. Setidaknya Kiai Said sudah dua kali bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana. Syamsul berujar saat itu Presiden berjanji dengan mengatakan, "Nggih Pak Kiai, usulan NU akan selalu kami perhatikan. Wong saya tahu, hanya NU yang selalu mem-back up saya lahir bathin. Ketika demo 411 dan 212, hanya NU yang pasang badan. Bukan yang lain. Jadi, Pak Kiai sabar, nanti Permendikbud akan saya ganti dengan Perpres, gampang kan."

Demikian juga Kiai Ma'ruf Amin pun pernah mendatangi Presiden Jokowi ke Istana. Bahkan setelah itu, kata Syamsul, Kiai Ma'ruf diminta menjelaskan kepada warga Nahdliyin bahwa Presiden merespon dan akan menindaklanjuti aspirasi warga NU soal full day school.

Dalam surat itu, Syamsul juga menjelaskan betapa jajaran NU selama ini sangat tawadhu kepada pemimpin negara. Dzikir yang dilakukan di Istana Negara, kata Syamsul, adalah bentuk bagaimana besarnya dukungan NU kepada Jokowi.

Baca: Menteri Lukman Serukan Full Day School Bisa Dibuat Fleksibel

Syamsul pun meminta Kaesang untuk menyampaikan keluh kesah jajaran NU kepada Presiden Jokowi. Sebab ia menduga Presiden saat ini tengah sangat sibuk mengurus soal reshuflle kabinet sehingga tidak sempat mendengarkan teriakan para ulama NU di media sosial.

"Mas Kaesang, kami melalui surat terbuka ini, benar-benar meminta perhatian kepada Bapakmu. Jangan abaikan kemarahan Kiai-kiai NU, akibatnya sangat fatal loh," ujar Syamsul. Ia mengatakan warga NU ini selalu tawadhu pada pemimpin dan tidak akan pernah khianati Presiden.

Apabila nantinya full day school berdampak pada gejolak masyarakat NU, Syamsul meminta agar Presiden tidak menyalahkan mereka. Sebab itu adalah kesalahan Jokowi yang tak mau menggubris nasihat para kiai.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

2 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

5 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

5 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

6 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

12 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

13 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

14 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya