Menteri LHK Akui Sulitnya Stop Kebakaran Hutan ke Presiden Jokowi  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 7 Agustus 2017 16:07 WIB

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin melakukan pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di Desa Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, 4 Agustus 2017. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan yang masih kerap terjadi di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo meminta penjelasan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Menurut Siti, memang masih banyak kendala di lapangan yang menghalangi pemberantasan kebakaran hutan.

"Selain faktor cuaca, juga karena sistem monitoring dan sistem kelapangan. Daerah kebakaran juga kekurangan air," ujarnya setelah menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2017.

Baca:
Pemerintah Siapkan Skema Baru Tangani Kebakaran Hutan

BMKG: Padamkan Kebakaran Hutan 54 Bom Air Sasar di 12 Titik Api

Seperti diketahui, kebakaran hutan tengah melanda Indonesia saat ini, tepatnya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hutan seluas 120 hektare terbakar akibat peristiwa yang sudah terjadi selama dua pekan tersebut.

Siti menjelaskan, soal cuaca, Indonesia tengah dilanda cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Hal itu membuat titik panas atau hotspot di Indonesia bermunculan hingga 231 titik pada Juni.

Meski begitu, angka tersebut masih relatif rendah apabila dibandingkan dengan 2015, yaitu 619 titik api, dan 2016 sebanyak 155 titik api pada bulan yang sama.

"Ini sama pada Juli. Ditemukan 558 titik api pada Juli 2017. Sedangkan 2016 dan 2017 ada 247 titik api serta 2.043 titik api pada bulan yang sama," ucapnya.

Selanjutnya Siti menyampaikan sistem monitoring potensi kebakaran hutan belum sepenuhnya akurat. Walhasil, potensi ataupun peristiwa kebakaran hutan terkadang telat ketahui untuk segera ditangani.

Ia mencontohkan, satelit milik pemerintah sempat mendeteksi ada 5.000 hektare hutan terbakar di Riau. Namun, setelah dicek ke lapangan, hanya ada 470 hektare, walau tetap banyak. "Kalau begitu, kami jadi harus crosscheck semua. Selain pakai hotspot, saya pakai ISPU (monitoring pencemaran udara)," tuturnya.

Mengenai masalah kekurangan air, Siti mengaku beberapa daerah tidak memiliki sumber air bagus untuk memadamkan api.

Simak juga: Wiranto: Pemerintah Benahi Prosedur Pemadaman Kebakaran Hutan


Untuk mengatasi hal itu, beberapa langkah diambil mulai membuat sekat kanal hingga menambah jumlah embung. "Sekat kanal itu rencananya bisa sampai 21 ribu, embungnya 2.581. Upaya sudah ada," ujarnya.

Walaupun persoalan di lapangan masih banyak, Siti mengklaim tak menyerah. Ia menuturkan masih rutin mencari cara menekan angka kebakaran hutan, termasuk menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah. "Saya minta rakor secepatnya digelar," ucapnya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

4 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

5 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

8 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya