Hari Ini, 300 Tahun Lalu Sultan Hamengku Buwono I Lahir

Reporter

Minggu, 6 Agustus 2017 17:28 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono I. Keraton.perpusnas.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 300 Tahun lalu, Raden Mas Sujana lahir di Kartasura, 6 Agustus 1717. Setelah dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi, dia dikenal sebagai pendiri sekaligus raja pertama Kasultanan Yogyakarta bergelar Sultan Hamengku Buwono I. RM Sujana secara geneologis adalah keturunan Brawijaya V baik dari ayahandanya Amangkurat IV maupun dari ibundanya Mas Ayu Tejawati.

Pada masa itu, banyak perselisihan terjadi dalam lingkup Kasunanan Surakarta. Antara Pangeran Mangkubumi dan kakaknya, Pakubuwana II karena Raja Surakarta ini lebih memihak VOC.

Bermula dari 1740, saat terjadi pemberontakan orang-porang Tionghoa di Batavia yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Jawa. Kakak Raden Mas Sujana, Pakubuwana II semula mendukung pemberontakan itu, tapi kemudian berubah pikiran dengan berada di pihak VOC.

Kemudian VOC mengangkat putra Pakubuwono menjadi Pakubuwono III disebut Susuhunan Surakarta, sedangkan Mangkubumi menahbiskan pula dirinya sebagai Pakubuwono II pula disebut Susuhunan Kebanaran, karena bermarkas di Desa Kebanaran di wilayah Mataram.


Perang perebutan tahta kembali berlanjut. Pertempuran besar terjadi di tepi Sungai Bogowonto tahun 1751. Mangkubumi dan pasukannya berhasil menghancurkan pasukan VOC yang dipimpin Kapten de Clerck. Akhirnya pada 13 Februari 1755 dilakukan penandatanganan naskah Perjanjian Giyanti yang mengakui Mangkubumi sebagai Sultan Hamengku Buwana I, dengan wilayah kerajaan dibelah dua dari kekuasaan Pubuwana III.

Pada April 1755 Hamengku Buwana I memutuskan untuk membuka Hutan Pabringan sebagai ibu kota Kerajaan yang menjadi bagian kekuasaannya . Sebelumnya, di hutan tersebut pernah terdapat pesanggrahan bernama Ngayogya sebagai tempat peristirahatan saat mengantar jenazah dari Surakarta menuju Imogiri. Oleh karena itu, ibu kota baru dari Kerajaan yang menjadi bagiannya tersebut pun diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat, atau Yogyakarta. Sejak 7 Oktober 1756 Hamengku Buwana I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta dan ia memerintah dari sana dari 1755 - 1792.

Sri Sultan Hamengku Buwana I meninggal pada 24 Maret 1792. Kedudukannya sebagai raja Yogyakarta digantikan putranya yang bergelar Hamengku Buwono II. Perlawanannya yang terus menerus terhadap kolonialis Belanda, di kemudian hari membuat pemerintah Republik Indonesia menetapkan Sultan Hamengku Buwana I sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 2006.


S. DIAN ANDRYANTO I BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

8 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

20 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

50 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

58 hari lalu

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.

Baca Selengkapnya

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

28 Februari 2024

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

Angka kelahiran dan angka pernikahan di Jepang yang rendah memicu krisis demografi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya