Zigzag Politik Hary Tanoe, Mungkinkah Perindo Bersanding Hanura?

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 17:41 WIB

Ketua Umum Partai Hanura Wiranto bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (kiri). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perindo (Partai Persatuan Indonesia) Hary Tanoesoedibjo, menyatakan dukungannya kepada Jokowi dalam Pilpres 2019. Dengan tegas ia menyatakan, dalam kongres partainya nantia ia akan mengusulkan mendukung Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon presiden.

"Untuk Pilpres, melihat perkembangan sekarang, Kongres Partai Perindo mendatang akan mengusulkan Pak Jokowi sebagai Calon Presiden 2019," ujar Hary Tanoesoedibjo, seusai acara Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif Koran SINDO 2017 di Hotel Westin, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017 yang juga dihadiri Mendagri Tjahjo Kumolo.

Baca juga:
Akrobat Politik Hary Tanoe, Sekongsi Lagi dengan Surya Paloh?

Dalam politik, Hary Tanoe turut membidani kelahiran Partai NasDem (Nasional Demokrat) bersama Surya Paloh. Hanya dua tahun, dua pemilik media massa ini pecah kongsi. Tentang alasannya mundur, Hary mengatakan karena ada perbedaan pendapat dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem Surya Paloh. Konon, karena Paloh mengincar kursi Ketua Umum. "Saya menganggap NasDem tidak bisa lagi menyalurkan idealisme," katanya dalam konperensi pers, 21 Januari 2013.

Pengusaha media Hary Tanoesoedibjo kemudian bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Dia mengumumkannya kepada publik di kantor Dewan Pimpinan Pusat Hanura, Ahad, 17 Februari 2013. Hary menjelaskan alasannya bergabung dengan Hanura. Menurut dia, Hanura merupakan partai kompak yang menempatkan diri sebagai oposisi dan tidak telibat kasus korupsi. Hanura, dia menambahkan, bisa mengakomodasi peleburan orang yang dibawanya dengan orang lama.

Baca pula:
Langkah Politik Hary Tanoe, Perindo Dukung Jokowi Pilpres 2019

Namun langkah politik Hary Tanoesoedibjo, bergabung dengan Hanura tak berlangsung lama, kurang dari dua tahun, pemilik MNC Grup ini menyatakan pula keluar dari Partai Hanura. Saat itu ia menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Hanura, bahkan saat itu digadang-gadang maju calon wakil presiden mendampingi Wiranto.

Alasannya mundur dari Partai Hanura, lantaran kurang mendapat porsi lebih dalam mengambil keputusan di Partai Hanura dengan Ketua Umum Wiranto, saat itu. "Keputusan itu harus ada tanda tangan ketua umum dan sekjen. Saya praktis tidak bisa apa-apa," kata Hary Tanoe di kediamannya di Jalan Ciranjang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2014, saat menyatakan pengundurannya.

Silakan baca:
Wakil Ketua PAN Tertawa Hary Tanoe Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Di kesempatan itu, ia menyatakan pula tidak bergabung dengan Gerindra, meskipun ia berkomitmen memberikan dukungan politik kepada koalisi Merah-Putih.

Keluarnya Hary Tanoe dari Hanura, dikaitkan dengan perolehan suara Hanura yang tak sesuai target, karena ia Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura. “Perkataan orang-orang HT (Hary Tanoe) yang melecehkan Hanura," kata Ketua DPP Hanura Yudhi Chrisnandi. Bahkan ia menyebut empat dosa Hary Tanoe, salah satunya, “Pengikut HT yang juga mendominasi tim Bapilu mengklaim perolehan suara 5,4 persen berkat sosok bos MNC tersebut yang bergabung ke Hanura. Tanpa HT, suara Hanura dituding lebih jeblok”.

Sikap Hary Tanoesoedibjo akan mendukung pemerintah dan mengusung Jokowi di Pilpres 2019, ditanggapi Wiranto yang saat ini menjadi Menteri Koorinator Politik, Hukum dan Keamanan. "Itu biasa. Kalau tadinya sebagai partai oposisi tentunya punya penilaian adanya kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan partai, ya boleh. Kalau kemudian sekarang berubah mendukung ya bagus. Bagi pemerintah, ya kita alhamdulillah bahwa kinerja pemerintah dapat diterima oleh partai-partai politik," kata Wiranto, Kamis, 3 Agustus 2017.

S. DIAN ANDRYANTO I BERBAGAI SUMBER

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

16 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

17 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

51 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya