Partai SBY Sesalkan Ketua NasDem Sebut Demokrat Dukung Intoleran

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 16:59 WIB

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny Kabur Harman. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Kupang - Partai Demokrat menyesalkan pernyataan Ketua DPP Partai NasDem Viktor Bungtilu Laiskodat yang menuduh partai berlambang mercy itu merupakan pendukung radikalisme dan intoleransi di Indonesia.

"Kami sangat sesalkan dan sangat tidak patut pernyataan tersebut, sangat tendensius kepada partai kami," kata Anggota Fraksi Demokrat Beny K Harman di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 3 Agustus 2017.

Baca juga:
Khofifah Batal Daftar Cagub di Demokrat, Pengamat: Taktik Politik


Hal itu menanggapi pernyataan Viktor Laiskodat yang menuduh demokrat mendukung intoleran di Indonesia. Dalam video yang diunggah di media sosial saat prlantikan pengurus Partai Nasdem Kabupaten Timor Kupang, Viktor Laiskodat menyebut beberapa partai pendukung intoleran, diantaranya partai Demokrat.

"Kami minta agar pernyataan tersebut dicabut, dan diikuti dengan permohonan maaf," kata Beny, menegaskan.

Baca pula:
Demokrat Inginkan Pertemuan Rutin SBY-Prabowo

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan tuduhan kepada partainya tidak mendukung pembubaran ormas radikal sehingga harus dibunuh adalah upaya sistematis dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkab kredebilitasi partai Demokrat.

"Pernyataan itu sangat tendesius, menzalimi dengan tujuan menjauhkan PD dari rakyat NTT," kata Rachland.

Simak:
Partai Demokrat: Presiden Jokowi Sebaiknya Terima Kritik SBY

Rachland juga menyesalkan pernyataan itu guna 'membunuh' kader- kader Demokrat yang akan bertarung di Pilkada Gubernur dan pilkada di 10 kabupaten. "Ada keinginan dari kekuatan politik tertentu agar kader Demokrat tidak ikut kontestasi pilkada," ujarnya.

"Kami minta seluruh rakyat NTT untuk tetap bekerja menjaga perdamaian dan keharmonisan," ujar Rachland nashidik, seraya menyebut Partai Demokrat mendukung pemerintah untuk menutup pintu terhadap organisasi radikal yang secara tegas menolak idelogi pancasila, UUD 45 dan anti kebinekaan. "Bagi Demokrat NKRI dan Kebinekaan harga mati," kata dia.

YOHANES SEO

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

6 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

8 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

33 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

39 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

41 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

42 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

43 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

43 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya