Identifikasi Penyerang Novel Baswedan, Polri Libatkan Australia  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 2 Agustus 2017 15:34 WIB

Penyerangan Novel Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menggandeng kepolisian Australia untuk ikut mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Namun keterlibatan ini hanya sebatas untuk mengidentifikasi sosok penyerang Novel yang terekam closed-circuit television (CCTV).

"Kemarin kami lihat ada kerja sama dengan kepolisian Australia untuk melihat CCTV yang kabur, bisa tidak dicek," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 2 Agustus 2017.

Kepolisian Australia memiliki teknologi yang dapat membantu mengidentifikasi data-data yang ada di kepolisian, termasuk rekaman CCTV. Beberapa CCTV di sekitar rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara, memang sempat merekam situasi saat kejadian.

Baca juga: KPK Sebut Polisi Punya 3 Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan

Bahkan, dalam salah satu rekaman CCTV yang didapat Tempo, aksi penyerangan ikut terekam. Tampak dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor menyerang Novel. Rekaman itu diambil dari jarak yang cukup jauh.


Beberapa waktu lalu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengungkap sketsa wajah pelaku yang diduga menyerang Novel lewat bantuan salah satu teknologi mutakhir. "Ini statusnya (hasil sketsa) baik. Artinya, mendekati wajah yang dilihat saksi," kata Tito di Istana Negara, 31 Juli 2017.

Baca juga: Istri Novel Baswedan: Sketsa Wajah Pelaku Mirip Pria Pencari Gamis

Sketsa wajah merupakan perkembangan terakhir dalam kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Sebelumnya, Polda Metro Jaya memeriksa 50 saksi dan sempat memeriksa lima potential suspect. Pada akhirnya, semua terduga pelaku dibebaskan karena kurang bukti.

Novel Baswedan diserang orang tak dikenal pada 11 April 2017 setelah salat Subuh di dekat rumahnya. Akibat kejadian ini, mata Novel rusak dan harus dirawat di Singapura.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

50 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

51 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

51 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

52 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

52 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

53 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya