Kinerja Legislasi Buruk, DPR Sederhanakan Target di 2018 - 2019

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 2 Agustus 2017 06:06 WIB

Taufik Kurniawan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Taufik Kurniawan mengatakan lembaganya bakal menyusun prioritas untuk Program Legislasi Nasional memasuki tahun politik pada 2018 dan 2019.

Ia mengakui bahwa tahun politik akan membuat fokus DPR dan pemerintah dalam kinerja legislasi.

"Dengan waktu tersisa ini maka yang prioritas harus didahulukan. Ambil saripati, mana yang benar-benar dibutuhkan saat ini, dan jangan terjebak pada kuantitas," kata Taufik, politikus Partai Amanat Nasional, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.
Baca : Tingkatkan Kinerja Legislasi DPR, Ini Saran Ibas

Ia menegaskan agar Dewan memperhatikan kualitas undang-undang yang dihasilkan ketimbang kuantitas. Ia pun meminta komunikasi antara DPR dan pemerintah ditingkatkan.

"Parameter kesuksesan prolegnas adalah kesiapan pemerintah dan DPR, keduanya harus siap," ujarnya.

Berdasarkan catatan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), terdapat empat rancangan undang-undang (RUU) yang disahkan sejak awal 2017 hingga akhir Juli 2017.

Mereka adalah adalah RUU Pemajuan Kebudayaan, RUU Sistem Perbukuan, RUU Arsitek, dan RUU Penyelenggaraan Pemilu.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan DPR masih punya dua masa sidang untuk menyelesaikan 46 RUU yang masuk dalam Program Legislasi Nasional 2017.

"Kerja legislasi DPR dan Pemerintah itu terbantu oleh tiga RUU bersifat kumulatif terbuka yang tidak masuk di dalam prolegnas," katanya, Selasa 1 Agustus 2017.

Lucius memperingatkan Dewan tidak perlu menambahkan RUU prioritas baru pada Prolegnas 2018. Ia menyarankan agar Dewan menginventarisasi RUU yang belum tuntas dibahas untuk dilanjutkan pada 2018.
Simak pula : Ketua DPR Tersangka, Pemerintah Antisipasi Proses Legislasi

"DPR mungkin tak perlu merasa perkasa dengan jumlah rencana yang banyak di daftar RUU Prioritas," ujarnya.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Demokrat Agus Hermanto meminta pemerintah turut mempercepat pembahasan RUU yang masuk dalam prolegnas.

Dia menyebut target penyelesaian prolegnas harus realistis pada tahun politik mendatang. "Karena yang sibuk bukan hanya DPR, pemerintah juga sibuk, masyarakat juga sibuk," ujar Agus soal legislasi dua tahun ke depan.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

8 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

21 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya