Tito Soal Keterlibatan Jenderal Polisi dalam Kasus Novel Baswedan

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 27 Juli 2017 12:27 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Ketua KPK Agus Rahardjo melakukan salam komando seusai melakukan jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, 19 Juni 2017. Kedatangan Kapolri ke markas lembaga antirasuah itu untuk membahas pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian, Jenderal Tito Karnavian, mengatakan akan mendalami informasi dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus Novel Baswedan. Informasi itu akan ditelusuri untuk sebagai bahan penyidikan sebagai isu atau fakta hukum. "Selama ini informasi itu baru disampaikan Novel melalui media," kata Tito di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juli 2017.


Baca: Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi, KPK Yakin Polisi Profesional


Pengiriman penyidik ke Singapura, menurut Tito, akan menyertakan tim dari Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Informasi itu akan langsung ditanyakan ke Novel agar bisa dipakai untuk melanjutkan proses hukum. "Kalau informasi keterlibatan jenderal itu sudah fakta hukum bisa follow up langsung ya, kalau masih isu maka akan didalami untuk menemukan bukti," kata Tito.

Tim gabungan, kata Tito, masih menunggu kesiapan dari KPK untuk melakukan pengembangan. Ketua KPK sudah menyatakan bersedia menemani penyidik Polri untuk berangkat ke Singapura.


Baca: 105 Hari Pelaku Tak Terungkap, Novel Baswedan: Kami Tidak Gentar


"Saat ini KPK masih sibuk ya, sekarang lagi gencar-gencarnya tangani kasus E-KTP dan kasus lain," kata Tito. Komitmen berangkat bersama, menurut Tito, tetap dipegang sehingga tim Polri belum berangkat.


Advertising
Advertising

Begitu KPK sudah siap langsung berangkat untuk mengali informasi tambahan. "Belum bisa diproses keterlibatan oknum jenderal polisi karena belum disampaikan langsung ke penyidik," kata Tito.

Kondisi Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pasca penyerangan oleh orang tak dikenal dengan air keras semakin membaik. Lewat sebuah video yang diunggah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, Novel mengatakan sampai saat ini matanya masih dalam proses penyembuhan.


Dalam video berdurasi dua menit ini, Novel menyampaikan semangat kepada rekan sejawatnya agar apa yang menimpa dia tidk berbuntut pada pelemahan KPK. “Saya berharap lewat kejadian ini justru menambah semangat terkait dengan pemberantasan korupsi dan hal-hal lain yang jadi tanggung jawab kita semua,” ujar Novel dalam video tersebut.


Novel juga turut menyampaikan pesan kepada pelaku penyerangan terhadap dirinya. Meskipun tidak menyebutkan siapa saja yang terlibat, Novel mengatakan dia tidak akan gentar dalam upaya pemberantasan korupsi.


Menurut Novel Baswedan segala upaya penyerangan atau langkah penghentian langkahnya tidak akan menyurutkan semangat dirinya untuk memberantas korupsi. “Saya ingin tunjukan bahwa harapan orang itu (pelaku dan otak penyerangan) akan sia-sia dan tidak ada gunanya. Saya tegaskan bahwa itu tidak bisa (berjalan) sebagaimana yang mereka harapkan,” ujar Novel.


IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

8 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

10 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

10 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara soal Status Gus Muhdlor Jadi Tersangka

Gus Muhdlor telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

2 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

2 hari lalu

Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

2 hari lalu

Solo dan Medan Dapat Penghargaan Satya Lencana, Tito Karnavian Bilang Penilaian Tak Diintervensi

Tito Karnavian menjelaskan bahwa penilaian dalam penghargaan ini tidak dilakukan sendiri oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

2 hari lalu

Kata Bobby Nasution dan Tito Karnavian soal Gibran Tak Ada Dalam Daftar Penerima Satyalancana

Nama Gibran sebelumnya diagendakan menerima Satyalancana. Begini jawaban Bobby Nasution dan Mendagri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya