Sinyal Merah Akbar Tanjung dan Nasib Golkar di Pemilu 2019  

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 07:22 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie berbincang dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid seusai melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie di Jakarta, 24 Juli 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus gaek Partai Golkar, Akbar Tandjung, turun gunung. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar itu ikut sibuk bicara kepada media soal elektabilitas partainya yang kian anjlok gara-gara pimpinannya terseret kasus korupsi.

Pada Minggu, 23 Juli 2017, Akbar menerima laporan hasil survei yang menyebutkan elektabilitas partainya di bawah 4 persen. Sinyal merah bagi partai yang pernah berkuasa selama 32 tahun lebih dalam pemerintahan. "Terjadi kemerosotan dalam survei terbaru. Golkar 3,5 persen, di bawah 4 persen," kata Akbar kepada wartawan.

Baca: Generasi Muda Golkar Adukan Kasus Setya Novanto ke Akbar ...

Menurut Akbar, angka itu merosot dibanding survei pada akhir April atau awal Mei lalu. Saat itu, elektabilitas Golkar masih 7,1 persen. Di sisi lain, dalam Undang-Undang Pemilihan Umum yang baru disahkan, ambang batas parlemen ditetapkan 4 persen. Artinya, partai yang tidak mendapat dukungan suara di atas 4 persen tidak punya hak memiliki wakil di Dewan Perwakilan Rakyat. "Nah, ini yang kami sangat khawatir. Kami sangat takut kalau ini kejadian di pemilu 2019. Golkar tidak punya wakil," ujarnya.

Kecemasan Akbar terutama pada citra partai yang semakin memburuk. Kini, kata Akbar, Golkar dihadapkan pada masalah serius karena kasus skandal korupsi yang menyeret Setya Novanto. Akbar mengaku cemas dengan pemberitaan terus-menerus soal kasus Ketua Umum Partai Golkar tersebut. "Seandainya proses peradilan terus berjalan, akan menjadi pemberitaan sehari-hari," ucapnya.

Baca: Pengurus DPP Golkar Temui Habibie, Kasus Setya Novanto Disinggung

Pemilu 2019 semakin dekat. Belum ada formula mengatasi terpuruknya pamor Golkar. Kondisinya kian parah setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Setya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik. Senin sore, 24 Juli 2017, Akbar mengajak Setya bertemu B.J. Habibie, mantan Ketua Dewan Pembina Golkar.

Mengikuti saran Habibie, Akbar juga meminta Setya mengajukan praperadilan. Harapannya, Setya bisa lepas dari status tersangka. "Tidak ada lagi masalah sebagaimana beberapa orang yang mengikuti praperadilan," tuturnya.

Akbar Tanjung, yang juga mantan Ketua Umum Golkar, menyebutkan pertemuan dengan Habibie membicarakan opsi praperadilan atas kasus Setya. "Keberhasilan pemimpin bakal menentukan sejauh mana publik memberikan dukungan dalam bentuk jumlah suara dalam pemilu legislatif. " katanya. Setelah bertemu dengan Habibie, Setya mengaku belum berencana mengajukan praperadilan.

AMIRULLAH SUHADA | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

14 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

14 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

14 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

15 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

15 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

16 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

16 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

16 hari lalu

Ketentuan Remisi Lebaran Seperti yang Diperoleh Setya Novanto, Mantan Bupati Cirebon, dan Eks Kakorlantas Djoko Susilo

240 narapidana Lapas Sukamiskin mendapat remisi termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo. Apa itu remisi dan bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya