Berstatus Tersangka, Setya Novanto Hadiri Paripurna RUU Pemilu  

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 12:48 WIB

Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan dalam jumpa pers di Gedung Nusantara III, Jakarta, 18 Juli 2017. Setya Novanto menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Setya Novanto hadir dalam rapat paripurna pengambilan keputusan atas lima isu krusial Rancangan Undang Undang Pemilu atau RUU Pemilu, meski kini berstatus sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari pantauan Tempo, Setya tiba di ruang rapat paripurna Gedung Nusantara II DPR sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis, 20 Juli 2017. Dengan setelah jas berwarna hitam dipadu dasi biru, ia tiba bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan.

Baca: Golkar Tetap Dukung Opsi Pemerintah di RUU Pemilu

Setya Novanto tak merespon pertanyaan dari para awak media yang mengerubunginya di depan ruang rapat. Ketua DPR itu duduk di jajaran pimpinan DPR. Namun, ia tidak memimpin rapat paripurna. Yang memimpin rapat kali inia adalah Fadli Zon.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka pada Senin lalu, 17 Juli 2017, Setya Novanto baru tampak lagi dalam sidang DPR. Pada Selasa lalu, Ketua DPR itu tidak muncul dalam sidang DPR membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Setya juga tidak hadir dalam rapat internal fraksi Golkar yang digelar tadi pagi tadi.

Adapun Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal meyakini kasus hukum yang menjerat Setya tak berpengaruh terhadap sikap partainya terkait RUU Pemilu. "Kami solid, tak ada (persoalan)," ujar Robert sebelum rapat paripurna.

Baca juga: RUU Pemilu, Fadli Zon Tuding Pemerintah Jegal Prabowo di 2019

Berdasarkan genda yang dikeluarkan Sekretariat Jenderal DPR, paripurna pembahasan RUU Pemilu ini semula dijadwalkan pukul 09.00 WIB. Namun rapat molor hingga dua jam. Sejumlah fraksi sempat menggelar rapat internal sebelum pelaksanaan paripurna.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Video Terkait:
Setya Novanto Tersangka, Airlangga Hartarto: Golkar Berjalan seperti Biasa




Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

10 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya