Analis Politik Ini Sebut 'Dosa' Terbesar PAN di Kabinet Jokowi  

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 08:01 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menyaksikan teater kebangsaan Tripikala: Tertawa Bersama Megawati dalam perayaan ulang tahun ke-70 Megawati Soekarnoputri di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, 23 Januari 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Wacana adanya reshuffle kabinet kerja Jokowi – JK terus mengemuka. Setelah pekan lalu, Presiden Joko widodo menampik adanya reshuffl ekabinetnya. "Enggak ada reshuffle hari ini. Enggak ada. Minggu ini juga enggak ada," ujar Jokowi saat meninjau hunian rumah bagi warga di Perumahan Pesona Bukti Batuah, Balikpapan, Kalimantan, Kamis, 13 Juli 2017.

Namun, wacana reshuffle kabinet Jokowi makin santer setelah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyindir partai pendukung pemerintah yang sikapnya setengah-setengah. Ketika partai pengusung pemerintah bertindak setengah-setengah dalam bekerja, kata Hasto, maka sudah sewajarnya presiden mempertimbangkan kembali posisi wakil partai tersebut di kabinet. Tapi, ia menambahkan, PDIP tidak dalam posisi mendorong-dorong (pengeluaran kader mereka dari kabinet). Pernyataan itu banyak yang mengira arahnya kepada PAn atau Partai Amanat Nasional yang dalam beberapa hal berbeda pandangan dengan Preiden Jokowi.

Baca juga:
Analis Politik: Reshuffle untuk Pastikan Partai di Kabinet Solid
PDIP Sindir Partai Pendukung Pemerintah yang Setengah-setengah



Analis Politik Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Adiansyah pun memberikan tanggapan terhadap PAN dalam Kabinet Kerja Jokowi – JK. “Reshuffle juga memastikan dukungan politik partai pendukung solid. Tidak ada lagi partai yang memiliki wakil di kabinet tetapi bersikap layaknya oposisi,” kata Donny, kepada Tempo, Senin, 17 Juli 2017.

Menurut Donny, reshuffle kabinet bisa saja dilakukan untuk memastikan bahwa semua pembantu presiden tegak lurus dan tidak dua kaki.” Dan, ‘dosa’ terbesar PAN adalah sikap politik yang berbeda dengan Presiden terkait Perpu nomor 2/ 2017 tentang Pembubaran Ormas, atau Perpu Ormas,” katanya.

Baca pula:
Dituding Tak Loyal pada Koalisi Pemerintah, Begini Reaksi PAN



Diterbitkannya Perpu Ormas oleh pemerintah, PAN sebagai salah satu partai pendukung pemerintah tak bulat menerimanya. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Yandri Susanto mempertanyakan penghapusan mekanisme pengadilan untuk membubarkan suatu organisasi massa, dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 atau Perppu Ormas. Menurut dia, aturan ini dapat melemahkan keadilan. "Jadi penilaiannya cukup tafsir tunggal dari mereka (pemerintah saja). Ini yang berbahaya. Pro kontranya sangat tinggi," kata Politisi Pan tersebut, Sabtu, 15 Juli 2017.

Mengenai beda pilihan dengan partai pendukung di Pilkada DKI Jakarta lalu, menurut Donny, Pilkada Jakarta itu tidak ada garis politik yang mengharuskan partai pendukung pemerintah mendukung salah satu calon.

Simak:
Isu Reshuffle Kabinet Menguat, PDIP Incar Posisi Menteri BUMN
Pengamat Politik Ini Yakin Akan Ada Reshuffle Kabinet Jokowi


Lebih lanjut, Donny mengatakan, petinggi-petinggi PAN kerap berbeda garis politik dengan pemerintah. “PAN jadi partai pemerintah rasa oposisi,” kata dia. “Seharusnya keluar dari kekuasaan dan menjadi penyeimbang murni ,” ujarnya menanggapi isu reshuffle kabinet Jokowi yang mengencang pekan ini.


Advertising
Advertising


S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

17 menit lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

2 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

3 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

4 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

4 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

17 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

19 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya