Wiranto: Pemerintah Masih Mengkaji Rencana Pembubaran HTI

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 18:44 WIB

Menkopolhukam Wiranto (tengah) bersama Menkumham Yasonna H. Laoly (kiri), Mendagri Tjahjo Kumolo (kedua kanan), dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) memberi keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 8 Mei 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengatakan pemerintah masih mengkaji rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kajian tersebut, kata Wiranto, dilakukan juga terhadap sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang bertentangan dengan Pancasila.

"Kami tidak akan kendor dan terus mengkaji dengan baik, dan secepatnya kita memutuskan, tidak hanya satu ormas saja," kata Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017, menanggapi rencana pembubaran HTI.

Baca: PKPI: Tidak Segera Ditindaklanjuti, Pembubaran HTI Bisa Memudar

Wiranto menjelaskan bahwa rencana pembubaran tidak spesifik dilakukan terhadap satu ormas tertentu. Ia tak mempermasalahkan banyaknya ormas yang muncul di tengah berkembangnya demokrasi di Indonesia. "Dengan catatan keberadaan ormas itu sejalan satu visi misi negara membangun negeri ini lebih maju, lebih tertib, lebih aman," ujarnya.

Wiranto menegaskan tak akan membiarkan ormas anti-Pancasila berada di Indonesia. Sebab, kata dia, ormas-ormas tersebut dapat berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan. "Kalau kehadiran ormas tersebut malah mengganggu ketertiban keamanan dan bertolak belakang dengan ideologi negara, apa dibiarkan," ujarnya.

Simak: Berita Terbaru, Alasan HTI Tolak Sistem Demokrasi Pemerintah Kini

Ia pun meminta agar rencana pembubaran ormas ini tidak dianggap sebagai kesewenang-wenangan pemerintah. Sebab, kata dia, pemerintah menyadari keberadaan ormas adalah bagian dari negara demokrasi. "Tapi harus ada batas dan aturan mainnya dong," katanya.

Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Arief Poerboyo Moekiyat, menambahkan pemerintah masih menunggu momentum yang tepat untuk membubarkan ormas-ormas anti-Pancasila. Ia mengatakan rencana pembubaran tak hanya berfokus pada HTI.

Lihat: 12 Negara Larang Hizbut Tahrir, Indonesia Negara ke-13?

Menurut dia, kini pemerintah tengah berfokus untuk menyusun peraturan pemerintah pengganti undang-undang sebagai dasar hukumnya. "Masih tunggu momentum," kata Arief.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

12 hari lalu

Rekam Jejak Jenderal TNI Wiranto: Dari Presiden Soeharto hingga Prabowo

Presiden Prabowo melantik Jenderal TNI (Purn) Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang keamanan dan politik.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

12 hari lalu

Besar Gaji Penasihat Khusus Presiden yang Baru Dilantik Prabowo

Prabowo telah melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Ini tugas dan gaji Penasihat Khusus Presiden.

Baca Selengkapnya

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

Didominasi Purnawirawan Jenderal TNI, Ini Rekam Jejak 7 Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Empat dari tujuh Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal TNI.

Baca Selengkapnya

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

13 hari lalu

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

13 hari lalu

Profil Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus Prabowo: dari Yovie, Raffi sampai Wiranto dan Luhut

Prabowo mengangkat sejumlah tokoh nasional untuk membantu pekerjaannya. Mereka diberi jabatan sebagai Staf Khusus, Penasihat Khusus dan Utusan Khusus

Baca Selengkapnya

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

46 hari lalu

Wiranto Akui Kebutuhan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis Masih Tergantung pada Impor

Ketua Wantimpres Wiranto mengakui pemenuhan kebutuhan susu dalam program makan bergizi gratis nantinya masih tergantung pada impor.

Baca Selengkapnya

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

47 hari lalu

Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP

Uji coba makan bergizi gratis sudah dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

47 hari lalu

Wiranto Tinjau Uji Makan Bergizi Gratis di Solo: Perlu Perencanaan dari Sekarang

Wiranto mengatakan masukan dari daerah akan disampaikan kepada tim presiden terpilih yang akan melaksanakan makan bergizi gratis pada level nasional.

Baca Selengkapnya

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

21 Agustus 2024

Wiranto Apresiasi Pemkot Cilegon Berhasil Siapkan Program Makan Bergizi Gratis

Kesuksesan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

13 Agustus 2024

Bukan Cuma Saka Tatal, Sejumlah Tokoh Pernah Nyatakan Siap Sumpah Pocong Termasuk Wiranto

Saka Tatal melakukan sumpah pocong di Cirebon pada Jumat, 9 Agustus 2024. Sejumlah tokoh pun pernah ungkap siap sumpah pocong. Wiranto salah satunya.

Baca Selengkapnya