Pansus Angket Temui BPK untuk Menanyakan Hasil Audit Keuangan KPK

Reporter

Selasa, 4 Juli 2017 23:01 WIB

Pimpinan Pansus hak angket KPK, Risa Mariska, Agun Gunanjar, Taufiqulhadi, dan Dossy Iskandar saat konferensi pers setelah rapat internal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Juni 2017. Pansus hak angket diikuti tujuh dari sepuluh fraksi di DPR. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Khusus (Pansus Hak Angket) Komisi Pemberantasan Korupsi Dewan Perwakilan Rakyat menyambangi gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa, 4 Juli 2017. Mereka hendak menemui pimpinan BPK untuk meminta penjelasan terkait laporan pemeriksaan BPK 2015 yang menjelaskan indikasi dugaan penyalahgunaan anggaran oleh KPK.

Delapan anggota hadir di BPK sebagai perwakilan Pansus Angket KPK KPK. Mereka adalah Ketua Panitia Angket Agun Gunanjar, Wakil Ketua Dossy Iskandar dan Risa Mariska, serta anggota-anggota angket seperti Muhammad Misbakhun, Masinton Pasaribu, Arteria Dahlan, John Kennedy Azis, dan Eddy Wijaya Kusuma.

Baca: Pansus Angket KPK Kunjungi Lapas Sukamiskin, KPK: Silakan Saja!

Sebelumnya, Risa Mariska menjelaskan dalam sepekan ini agenda panitia angket adalah menyelidiki dugaan penyalahgunaan anggaran tersebut. "Kami akan fokus pada BPK," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Sementara itu, Muhammad Misbakhun berujar panitia angket hendak meminta audit-audit yang sudah dilakukan BPK. "Apa saja hasilnya," ucapnya.

Simak: Polri Siap Bertemu Pansus Angket DPR Membahas Miryam S. Haryani

Penyelidikan soal anggaran ini menjadi salah satu isu yang dibahas dalam panitia angket. Sebelumnya anggota angket, Arsul Sani, mengatakan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK tahun 2015, tercatat tujuh indikasi penyimpangan pengelolaan anggaran oleh KPK.

Pertemuan antara Pansus Hak Angket KPK dan BPK ini baru dimulai sekitar pukul 13.45, namun berlangsung tertutup. Awak media hanya diizinkan untuk mengambil gambar sebelum acara dimulai.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

6 hari lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

6 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya