Pesantren Perempuan (01), Perguruan Diniyyah Putri: Mendata Mimpi

Reporter

Selasa, 27 Juni 2017 12:08 WIB

Sejumlah santriwati cilik membaca ayat suci Al-Quran, saat peringatan Nuzulul Quran, di Masjid Raya Syekh Burhanuddin, Kab.Padangpariaman, Sumbar, Senin (6/8) malam. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Usaha menonjolkan peran perempuan kerap dilakukan Perguruan Diniyyah Puteri, Padang Panjang, Sumatera Barat. Sejak berdiri pada 1923, pesantren itu sudah berupaya menjadi wadah bagi para perempuan memperoleh kesempatan yang sama dengan laki-laki. Sebab, di masa itu perempuan hanya dianggap sebagai pendamping laki-laki, sehingga tak perlu bersekolah tinggi.

Pandangan itulah yang didobrak pesantren perempuan tersebut. "Ini perjuangan perempuan untuk bisa setara dengan laki-laki," kata Kepala pesantren Fauziah Fauzan El Muhammadiy.

Baca juga:
Mensos Minta Pesantren Sumbang Lebih Banyak Energi Positif


Kesetaraan gender kemudian menjadi salah satu materi wajib di Perguruan Diniyyah Puteri. Melalui kurikulum berbasis Al-Quran dan hadis, pesantren itu mengajarkan materi tersebut kepada lebih dari 1.000 santrinya. Menurut Fauziah, pengajaran materi itu berpedoman pada Al-Quran, khususnya Surat An-Nahl ayat 97. Ayat itu menjelaskan setiap orang yang berbuat kebaikan, laki-laki atau perempuan, akan diganjar pahala dan kehidupan lebih baik. "Itu menjelaskan perempuan dan laki-laki sama kedudukannya di hadapan Allah," kata dia.

Perguruan Diniyyah Puteri melakukan model pendataan itu sejak 2008. Mereka menyebutnya program My Big Dream. Fauziah mengatakan pendataan mimpi para santri bertujuan menyiapkan generasi masa depan. "Ini membuat santriwati mengetahui tujuan mereka ke depan," kata Fauziah. Salah satu arsip berupa data mengenai potret masa depan santri di pesantren perempuan ini. Data yang ditulis saat santri masuk ke pesantren itu berisi target yang ingin mereka capai.

Kisah beberapa pesantren putri dan perjuangannya mengajarkan kesetaraan gender, emansipasi, dan keberagaman lebih lengkap dapat dibaca di Majalah Tempo edisi 26 Juni 2017.

Prihandoko, Andri El Faruqi (Padang), Nofika Dian Nugroho (Ngawi), Ivansyah (Cirebon), Eko Widianto (Malang)

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

2 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

6 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

8 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

9 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

9 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

10 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

11 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

11 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya