TEMPO Interaktif, Jakarta:Seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Darat dan anak mantan menteri Orde Baru menjadi tersangka kasus pembalakan liar. Pembalakan yang mereka lakukan berlangsung di Kecamatan Asera dan Wiwirano, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kedua orang tersebut adalah Brigadir Jenderal (Purn) Albert Sumampow dan Sumantri K. Thoyib, anak mantan Menteri Pertanian Toyib Hadiwijaya.“Setelah kami sidik secara intensif, ternyata dari empat orang pimpinan PT Intisixta yang diduga kuat terlibat pembalakan liar, dua di antaranya merupakan pensiunan jenderal dan anak mantan Menteri Pertanian,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tenggara, Ajun Komisaris Besar Ketut Onik kepada Tempo di Kendari, Jumat.Menurutnya, Albert Sumampow merupakan Asisten Direksi PT Intisixta, sedangkan Sumantri K. Thoyib selaku direktur perencanaan perusahaan yang sama. Meski punya latar belakang pejabat, kata Ketut, polisi tidak pandang bulu dalam mengusut kasus pembalakan liar PT Intisixta.Adapun tersangka dua pejabat PT Intisixta lainnya yakni Munir, kuasa direksi PT Intisixta dan Lomba Aidid, Kepala Bagian Lapangan PT Intisixta. "Empat tersangka semianya ditahan," ujar Ketur. Dia menambahkan, perusahaan ini tercapat beroperasi sejak 1990. PT Intisixta bergerak di bidang pengembangan tanaman sawit. Barang bukti berupa tumpukan kayu bulat sebanyak 3.000 kubik. Polisi kesulitan mengevakuasi barang bukti karena ukuran panjang kayu rata-rata 15-20 meter.“Kami nggak punya truk yang bisa mengangkut kayu dengan ukuran sepanjang itu. Apalagi jumlahnya mencapai ribuan kubik,” katanya.Sumber di Polda Sulawesi Tenggara menyebutkan, mantan Menteri Pertanian Toyib Hadiwijaya, merupakan Presiden Komisaris PT Intisixta. Sedangkan presiden direkturnya Hasyim Joyohadikusumo. Tokoh seperti bekan Komandan Jenderal Kopassus, Prabowo Subianto dan mantan pebulutangkis nasional, Rudi Hartono, merupakan dua dari sekian nama yang menjadi pemegang saham di PT Intisixta. Dedy Kurniawan