Ungkap Cepat Kasus Novel Baswedan, Komnas HAM: Bentuk TGPF

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 08:57 WIB

Komisioner Komnas Ham, (dari kiri) Hafid Abbas, Ansori Sinungan, Meneger Nasution dan Natalius Pigai didampingi juru bicara KPK Febri Diansyah melakukan jumpa pers seusai melakukan pertemuan tertutup di gedung KPK, Jakart, 5 Juni 2017. Pertemuan tersebut membahas tentang upaya pengungkapan dan penyelesaian kasus teror yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah menimbang pembentukan tim gabungan pencari fakta atau TGPF untuk mengungkap lebih cepat kasus teror terhadap Novel Baswedan. Lambannya pengusutan kasus teror penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel menjadi tanda tanya masyarakat.

"Koalisi masyarakat sipil meminta Komnas HAM membentuk semacam tim gabungan pencari fakta. Mereka minta ajukan ke Presiden, atau kami secara kelembagaan membentuk tim," ujar Komisioner Subkomisi Mediasi Komnas HAM Maneger Nasution di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin, 5 Juni 2017, terkait pengungkapan penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Baca juga:
Kasus Novel Baswedan, Komnas HAM: Dilakukan Orang Terlatih

Ia menuturkan, pada tanggal 27 April 2017, Komnas bertemu koalisi masyarakat sipil. Pada kesempatan tersebut permintaan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diterima. Permintaan itu diteruskan dalam rapat paripurna Komnas bulan Mei, yang berujung pada penugasan Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan sepanjang satu bulan untuk mengumpulkan fakta dan data.

Pekan lalu, Komnas kembali bertemu masyarakat sipil untuk berbagi data. Siang tadi pun Komnas sempat menemui penyelidik Polda Metro Jaya. "Hari ini kami akan sempurnakan draf rekomendasi kami, berisi dugaan Komnas terhadap teror yang dialami Novel," ujarnya.

Baca pula:
Komnas HAM Beri Dukungan KPK dalam Pengusutan Kasus Novel

Pertimbangan pembentukan TGPF, lanjut Manager, akan menunggu hasil rapat paripurna Komnas HAM esok, Selasa, 6 Juni, dan Rabu, 7 Juni. Natalius Pigai, Komisioner Subkomisi Pemantauan Dan Penyelidikan, menambahkan TGPF sendiri baru bisa dibentuk setelah pemantauan penyelidikan selesai dan didiseminasi di internal Komnas.

"Pembentukan akan diputuskan bulan Juli, tidak bisa besok. Rekomendasi Selasa dan Rabu ini akan tim sampaikan kepada komisioner lain. Tapi nantinya pengambilan keputusan harus bulat, 13 orang," ujar Pigai.

Silakan baca:
Komnas HAM: Teror Novel Baswedan Terencana dan Ada Konspirasi

TGPF Novel Baswedan apabila dibentuk, menurut Maneger, selain beranggotakan tim Komnas HAM sendiri, akan melibatkan tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat sipil punya rekam jejak di bidang oemberantasan antikorupsi.

Komisioner Subkomisi Pemantauan Dan Penyelidikan Komnas HAM Hafid Abbas juga menilai urgensi TGPF akan hilang apabila dalam beberapa hari ke depan kepolisian bisa mengungkap sampai ke akar-akarnya. "Kalau ada delay, desakan masyarakat semakin meluas, agar proses profesionalisme bekerja di institusi yang resmi," kata dia.

AGHNIADI

Berita terkait

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

3 jam lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

6 jam lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

12 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

18 jam lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

20 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

21 jam lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

1 hari lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

2 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya