TEMPO.CO, Padang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang melaporkan banjir Padang sudah surut. Sebelumnya ketinggian air mencapai 30 sentimeter hingga 150 sentimeter.
"Banjir sudah surut," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Edi Hasyimi kepada Tempo, Kamis, 1 Juni 2017.
Korban banjir sudah mulai membersihkan rumahnya yang tergenang air sejak Rabu dinihari. Mereka menjemur sejumlah barang yang sempat terendam banjir.
Banjir dipicu tingginya intensitas hujan yang melanda Kota Padang sejak Selasa malam. Banjir tak hanya menggenangi permukiman, tapi juga jalan-jalan protokol di Kota Padang.
Berdasarkan data sementara BPBD Kota Padang, bencana banjir terjadi di 24 titik yang tersebar di delapan kecamatan. Banjir terparah terjadi di kompleks Jondul Rawang, Kecamatan Padang Selatan, dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter.
Selain banjir, kata Edi, ada tiga titik longsor yang dipicu derasnya hujan. Di antaranya di Jalur Lintas Sumatera Padang-Solok yang menyebabkan jalur tersebut lumpuh selama 3 jam. Kemudian Kelurahan Gates dan Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Namun, Edi mengatakan, timnya tetap siaga untuk mengatasi banjir susulan. Sebab, hujan masih berpotensi terjadi di Kota Padang dan sekitarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ketaping, Padang Pariaman, memprediksi, hujan masih akan terus mengguyur Kota Padang dan sekitarnya hingga tiga hari ke depan. Masyarakat diminta waspada.
"Kecenderungan pola cuaca masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Kepala BMKG Minangkabau Padang Pariaman Achadi Subarkah Raharjo.
Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.
Pemerintah Kota Padang, Universitas Andalas dan RSUP M Djamil Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebencanaan
3 hari lalu
Pemerintah Kota Padang, Universitas Andalas dan RSUP M Djamil Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebencanaan
Pelatihan penanggulangan korban bencana ini mempertegas kolaborasi aktif pentahelix yang terbangun antara Pemkot Padang dengan para akademisi dan semua pihak terkait.