Upaya Ryamizard Antisipasi Kelompok Radikal ISIS di Asia Tenggara  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 31 Mei 2017 21:05 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pindad (Persero) Silmy Karim menghadiri peluncuran empat produk senjata terbaru di Kementerian Pertahanan, Jakarta, 9 Juni 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berniat merangkul pemerintah negara-negara tetangga untuk mengantisipasi berbiaknya kelompok radikal ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah/Islamic State of Iraq and Syria). Antisipasi itu dinilainya penting mengingat timbulnya kekacauan oleh kelompok yang berafiliasi ISIS di kawasan Filipina Selatan, khususnya di Mindanao selama beberapa pekan terakhir.

"Nanti saya akan bertemu dengan (Menhan) Malaysia dan Filipina, karena jika dibiarkan ISIS bisa mencar (menyebar) ke mana-mana," ujar Ryamizard di gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Mei 2017.

Baca: Pemerintah Indonesia Antisipasi Larinya ISIS dari Filipina


Di depan Menhan Selandia Baru, Mark Mitchell, Ryamizard mengungkapkan bahwa ancaman yang terlihat di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina bukan hanya soal perompak, tapi juga kelompok radikal.

Dia mengaku telah memprediksi pergerakan kelompok ISIS di Filipina Selatan sejak satu setengah tahun lalu. Pergerakan itu kini terlihat melalui serangan pemberontak Maute ke Kota Marawi, Mindanao.

"Sudah saya katakan waspada, waspada. Setelah dia (ISIS) babak belur di Eropa, akan kembali ke sana (Filipina)," ujar Ryamizard di gedung Kemhan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Mei.

Ryamizard pun mengklaim telah memiliki cara mengatasi kelompok radikal. "Kita sudah merencanakan untuk memutus hubungan (pergerakan) itu, maka perlu ada patroli darat, laut, dan udara. Di Sulawesi dan Kalimantan itu tentaranya harus aktif," ujarnya.

Simak juga: Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS

Meskipun begitu, Ryamizard menyebut kendala aturan perundang-undangan di Filipina membuat aktivitas patroli, khususnya di darat, sulit dilakukan.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini menganjurkan Filipina memberikan kelonggaran terhadap aturan teritorial tersebut (untuk menumpas aksi kelompok radikal yang menebar teror). "Ada hal-hal sensitif tapi dengan keadaan mendesak Filipina harus mengerti bahwa itu mengancam daerah mereka. Itu akan kita bicarakan (dalam pertemuan) di Singapura, besok," kata Ryamizard.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

7 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

14 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

23 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

29 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

29 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

38 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya