Basarnas Pangkalpinang mulai melakukan pencarian terhadap Merdian, 17 tahun, warga Nelayan 1 Sungailiat yang hilang terseret ombak di Perairan Pantai Batu Bedaun, Kuala, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka sekitar pukul 16.45 WIB.|Istimewa
TEMPO.CO, Sungailiat - Seorang remaja bernama Merdian hilang digulung ombak pantai Batu Bedaun, Kelurahan Kuala, Kecamatan Sungailiat, Bangka pada sore hari tadi, Sabtu 27 Mei 2017. Hingga saat ini tim Badan SAR Nasional belum berhasil mengevakuasi Merdian.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka Ridwan, mengatakan peristiwa tersebut bermula saat korban bersama dua orang temannya bermain dan mandi di Batu Bedaun dengan berjalan karena saat itu air laut sedang surut. "Korban dan temannya baru sadar jika air laut pasang. Karena panik, mereka mencoba berenang ke Batu Belacin untuk menyelamatkan diri. Namun korban tenggelam karena tidak bisa berenang. Sedangkan kedua temannya berhasil ke Batu Belacin dengan susah payah. Satu orang pingsan diatas batu," ujar Ridwan kepada Tempo, Sabtu Malam, 27 Mei 2017.
Ridwan menuturkan kedua teman korban yang selamat berhasil dievakuasi oleh warga sekitar dan dibawa ke bibir pantai. Satu orang teman korban yang pingsan dibawa ke salah satu rumah warga untuk mendapatkan pertolongan sebelum dibawa kerumah sakit.
"Korban sendiri malam ini masih dilakukan pencarian. Sebetulnya dalam SOP tidak boleh mencari saat malam hari. Apalagi gelombang cukup tinggi. Namun kita masih berusaha mencari dengan peralatan seadanya," ujar dia.
Menurut Ridwan, di lokasi tenggelamnya korban diketahui terdapat palung yang berada di tengah Batu Bedaun dan Batu Belacin. Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat berhati-hati saat bermain atau mandi di pantai.
"Di tengah gelombang tinggi ini kami harapkan para nelayan juga berhati-hati dalam melaut. Kalau cuaca kurang bagus dan gelombang tinggi sebaiknya berteduh atau berlindung dekat pulau. Sedangkan nelayan dengan kapal kecil sebaiknya mengurungkan niatnya untuk melaut," ujar dia.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Pangkalpinang Kornelis mengatakan saat ini 7 orang tim Basarnas sudah berada di lokasi untuk melakukan penyisiran pencarian korban. Mereka dibantu juga tenaga dari Satpol PP, Polair dan masyarakat.
"Peralatan yang kami bawa adalah satu unit rubber boat, satu unit car rescue carrier dan HT digilog. Kami upayakan pencarian malam ini dengan melakukan penyisiran," ujar dia.