Tokoh Agama dan Sesepuh Bangsa Serukan Damai Indonesia

Reporter

Sabtu, 27 Mei 2017 04:00 WIB

Ahmad Syafii Maarif. Dok. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para tokoh agama dan sesepuh bangsa berkumpul di Yogyakarta menyerukan kedamaian untuk bangsa. Para sesepuh bangsa ini prihatin akan ancaman perpecahan bangsa.

Hadir dalam seruan sesepuh bangsa untuk perdamaian Indonesia di gedung UC Universitas Gadjah Mada , Jumat, 26 Mei 2017 antara lain Buya Ahmad Syafii Maarif, Sinta Nuriyah Wahid, Kardinal Dharmaatmaja, Bhante Pannavaro, Pdt. SAE Nababan, Pdt. Gomar Gultom, M. Sobary, Mochtar Pabotinggi, Engkus Rusmana.

Baca juga:
Menteri Lukman Berharap Tokoh Agama Jalankan 9 Butir Seruannya

Seruan Sesepuh Bangsa dibacakan oleh Abdul Munir Mulkhan, mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM). Seruan itu antara lain semua elemen bangsa, khususnya pemerintah harus melakukan penyadaran bagi semua pihak tentang pentingnya persatuan dalam Indonesia yang bhinneka dan mendudukkan Pancasila sebagai kepribadian bangsa untuk semua generasi.

“Pemeritah harus bersikap tegas dan bijaksana dalam menanghapi situasi yang menjurus pada keretakan persatuan dan segera bertindak mengutamakan keselamatan bangsa dan negara,” kata Munir, Jumat, 26 Mei 2017.

Baca pula:
Bertemu Pemuka Agama, Presiden Jokowi Tegaskan Sikap

Selain itu, poin Seruan Sesepuh Bangsa adalah pemerintah harus memiliki sikap dan bahasa yang sama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup berbangsa dan bernegara. Pendidikan politik dan sejarah kebangsaan perlu dikuatkan kembali, baik kepada para politisi maupun elemen bangsa demi keselamatan dan masa depan bangsa.

Munir menambahkan, perlu dibangun persaudaraan sejati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

Silakan baca:
Redam Kegaduhan Politik, Cak Imin Undang Tokoh Lintas Agama

“Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan kepada semua makhluk ciptaan Tuhan, bahkan semua agama mewajibkan penerimaan dan penghormatan kepada orang lain,” kata tokoh Muhammadiyah itu.

Bahkan ia meyakini, setiap orang bisa masuk surga menurut agama masing-masing. Hanya jalannya yang berbeda. Maka tidak perlu saling sikut yang justru menghambat jalan masuk surga.

Simak:
Bertemu 28 Tokoh Agama, Raja Salman: Jaga Toleransi

“Saya membayangkan, ada surga bagi umat Islam, surga bagi umat Katolik, Kristen, Hindu, Buddha dan lainnya. Bisa nggak? Bisa saja kalau Tuhan berkehendak,” kata tokoh yang mengarang banyak buku soal Syeikh Siti Jenar ini.

Pendeta Gomar menyatakan, apa yang dialami bangsa Indonesia saat ini akibat pembiaran oleh pemerintah dan masyatakat atas dipinggirkannya Pancasila pascareformasi 1998. “Menurut data, saat ini 144 juta rakyat Indonesia tuna Pancasila, todak pernah belajar pancasila dan tidak pernah menyanyikan lagu kebangsaan,” kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

5 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

22 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

2 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

4 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya