INFO NASIONAL - Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan silaturahmi kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa. Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, MPR RI juga akan menyelenggarakan silaturahmi nasional kebangsaan dengan menggunakan format pertemuan Meja Bundar, bersama pimpinan lembaga negara.
“Membahas berbagai hal penting seputar kebangsaan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien," ujar Bamsoet dalam Rapat Pimpinan MPR RI, Senin, 29 April 2024.
Menurut Bamsoet, silaturahim kebangsaan diperlukan agar MPR RI bisa tetap membumi di berbagai kalangan sehingga bisa menjaga kemajemukan bangsa, pengawal ideologi Pancasila, serta penegak konstitusi dan kedaulatan rakyat.
"Sekaligus memastikan bahwa perjalanan bangsa ini tetap tegak lurus dan bermuara pada terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," kata Bamsoet.
Ia menerangkan, silaturahmi kebangsaan dilandasi pada prinsip bahwa kemerdekaan yang diraih sejak 78 tahun yang lalu tidaklah terlahir dari ruang hampa, ataupun hasil pemberian. Kemerdekaan bangsa Indonesia didapatkan dari hasil kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa, sejak dulu dan dilanjutkan hingga saat ini. ini menjadi modal bangsa dalam melangkah menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Bamsoet, Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera dengan nihilnya angka kemiskinan. Indonesia yang memiliki pengaruh kuat dalam pergaulan dunia dengan dukungan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing global. Serta Indonesia yang ramah lingkungan dalam pengelolaan negara.
“Mewujudkannya, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan perlu gotong royong dari berbagai pihak dan kalangan," kata dia. (*)
Adapun silaturahmi kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa akan menyambangi Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin; Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo - Gibran; Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan wakil presiden ke-6 Try Sutrisno, Wapres ke-9 Hamzah Haz, Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono; para mantan Ketua MPR RI; pimpinan partai politik; serta pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.(*)