Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar saat membuka acara Rakornas LPP DPP PKB di Gedung DPP PKB (Graha Gusdur), Senen, Jakarta, 29 April 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO, Surabaya - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Jawa Timur mendesak Dewan Pimpinan Pusat segera memberikan rekomendasi kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
"Ini adalah asparasi kami menginginkan DPP menetapkan Pak Halim sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur yang diusung PKB," kata Ketua DPC Kabupaten Lamongan, Ghofur, mewakili 38 DPC PKB Kota/Kabupeten se-Jawa Timur di Kantor DPW PKB Jawa Timur, Jalan Ketintang Madya Surabaya, Rabu, 24 Mei 2017.
Ghofur berujar dari hasil rapat internal DPC PKB se-Jawa Timur yang digelar Senin lalu di Hotel Singgasana, sepakat menghendaki Halim Iskandar maju jadi calon Gubernur Jawa Timur. Mereka menganggap Halim adalah salah satu kader terbaik yang dimiliki PKB. "Beliau adalah kader terbaik kami yang telah memenangkan PKB di Jawa Timur," ujarnya.
Selain itu, kata Ghofur, pengurus cabang hingga anak ranting sejak satu setengah tahun lalu telah mensosialisasikan Halim dengan tagline "holopis kuntul baris" sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur.
Selain mendesak DPP, mereka juga meminta dukungan para kiai Nahdlatul Ulama agar merestui Halim maju dari PKB. "Bagaimana pun PKB didirikan oleh para kiai NU sehingga kami minta restu," kata Ketua DPC PKB Kota Batu Nurrohman.
Jika aspirasi DPC PKB se-Jawa Timur tidak direspons, mereka berjanji akan mendatangi DPP PKB. Namun sebaliknya, bila para kiai tidak merestui, mereka akan menyerahkan keputusan sepenuhnya pada mekanisme partai. "Kami serahkan pada mekanisme partai dan itu domain pengurus pusat."
Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Badrut Tamam membenarkan bahwa hampir semua DPC PKB sepakat menghendaki kakak dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar tersebut maju jadi calon gubernur dari PKB. "Namun kami akan menyerahkan ke DPP untuk memberikan rekom," katanya.