World Tolerance Conference Purwakarta, Ajang Belajar Toleransi

Reporter

Selasa, 23 Mei 2017 23:00 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Purwakarta - Para peserta World Tolerance Conference (WTC) yang tengah berlangsung di Purwakarta, Jawa Barat, memanfaatkan forum tersebut sebagai upaya saling tukar pengalaman ihwal pelaksanaan toleransi di negaranya masing-masing.


Wakil Duta Besar Azerbaijan, Ruslan Nasibov mengatakan keiinginannya belajar soal toleransi ke Purwakarta. "Saya sangat senang, karena Purwakarta sangat toleran. Dan, saya mau belajar soal toleransi dan keberagaman itu," katanya di Purwakarta, Senin, 22 Mei 2017. (Baca: Umat Islam dan Kristen di Desa Ini Kerja Bakti Sambut Ramadan)


Wakil Duta Besar Kazaktan, Gamzat Khaerov, mengatakan bahwa Purwakarta, mengalami perubahan yang sangat pesat dalam soal toleransi kebudayaan, keberagaman dan agama. "Kami akan berbagi cerita toleransi yang ada di Kazaktan dan di Indonesia," ujar Gamzat. Ia menilai, pada intinya, soal toleransi di semua negara di dunia itu sama yakni persamaan. "Persamaan membuat orang harmonis dan cinta damai," ujarnya.


Anand Khrisna, salah seorang pembicara dalam WTC Purwakarta, mengatakan, tidak dimungkiri perbedaan itu selalu ada di mana pun. "Tetapi, kita harus saling mengapresiasi," ujarnya. Ia mengungkapkan, dalam sejarah di mana pun, isu agama itu selalu muncul. "Banyak yang lain yang kemudian mengulangi hal yang sama," ujar Anand. (Baca: Komnas HAM: Isu Kebebasan Beragama Jadi Perhatian HAM PBB)


Tapi, dia melanjutkan, persoalan toleransi saat ini ranahnya sudah bergeser ke persoalan politik, status ekonomi, pendidikan. Padahal, menurut dia, seharusnya masalah pendidikan dan kesehatan tidak boleh ada sekat. Dia berpendapat, warga kaya dan yang miskin, memiliki hak yang sama. "Itu yang harus diagungkan dalam isu toleransi," ujar Anand.


Advertising
Advertising

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengatakan, WTC Purwakarta yang diikuti oleh 100 peserta dari 25 negara tersebut, dihelat oleh para mahasiswa dan pemuda Purwakarta yang sekolah, kuliah dan bekerja di luar negeri. "Pemkab Purwakarta hanya memberikan ruang saja. Dan, kepada mereka diminta agar bisa menjelaskan secara gamlang tentang perkebangan toleransi yang ada di Purwakarta dan Indonesia," tutur Dedi.


Menurut Dedi, pengelolaan soal toleransi di Purwakarta dan Indonesia sebenarnya tak pernah ada masalah. Contohnya, ketika keenam agama resmi yang sekarang hidup secara berdammpingan di Indonesia, saat awal masuk di Indonesia tak pernah dipertentangkan. Dedi menegaskan bahwa tumbuhnya intoleransi di Indonesia belakangan ini lebih disebabkan persoalan politik dan kekuasaan. "Sebabnya, soal toleransi itu jangan diseret-seret ke wilayah politik dan kekuasaan," ujarnya. (Baca: Toleransi Umat Beragama di Bali, Sejarawan: Buleleng Barometernya)


NANANG SUTISNA


Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

31 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

47 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya