ICW: Polisi Lamban Mengungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 21 Mei 2017 17:21 WIB

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Masyrakat Anti Korupsi (MARS) sulsel menggelar aksi solidaritas unruk Novel Baswedan di Makassar, Sulawesi Selatan, 11 April 2017. Dalam aksi tersebut mereka meminta Presiden Jokowi melalui Kapolri untuk mengusut tuntas terkait kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan yang merupakan anggota KPK. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan kepolisian lamban dalam menguak kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. “Kepolisian gagal penuhi perintah Presiden Jokowi,” kata Donal di kantor ICW, Jakarta, Ahad, 21 Mei 2017.

Kepala Satgas Penyidikan kasus e-KTP tersebut sudah lebih dari sebulan mendapat perawatan akibat luka parah pada penglihatannya lantaran disiram air keras. Sejauh ini, kasus tersebut masih ditangani oleh kepolisian. Wacana pembentukan tim pencari fakta (TPF) pun belum bisa diwujudkan karena masih dalam perdebatan.
Baca : KPK Usul ke Jokowi Bentuk TPF Kasus Novel Baswedan, jika...

Menurut Donal, pembentukan TPF saat ini menjadi isu yang seharusnya disambut cepat oleh kepolisian. Sebab, tim tersebut dinilai akan mempercepat pengungkapan kasus Novel. Ia menilai gesekan yang sempat terjadi antara Novel dengan kepolisian jangan dijadikan penghalang untuk bersama-sama memberantas korupsi.

Kasus Novel kini ditangani oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya. Kepolisian sebelumnya menolak apabila dibentuk tim bersama untuk mengusut kasus penyiraman Novel. Alasannya mereka akan bekerja keras dalam mengungkap pelaku penyiraman.

Donal menyayangkan sikap dari kepolisian tersebut. Ia menilai kepolisian tidak ada alasan lagi untuk tidak menuntaskan kasus Novel hanya karena ada ego dan sempat berkonflik dengan penyidik senior KPK tersebut. “Kepolisian seharusnya tidak alergi ada yang membantu mengungkap,” ujar dia.
Simak pula : Pembentukan Tim Independen Kasus Novel, Kapolri: Belum Diperlukan

Juru bicara KPK Febri Diansyah menuturkan pihaknya memberikan tenggat dua pekan kepada kepolisian untuk mengungkap pelaku penyiraman.

Namun apabila dalam tenggat waktu tersebut belum juga menemikan titik temu maka lembaga antikorupsi tersebut berencana meminta Presiden Jokowi untuk membentuk tim independen pencari fakta kasus Novel Baswedan.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

11 jam lalu

Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

Seorang pedagang di Pasar Kambing Cisalak, Depok, menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal

Baca Selengkapnya

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

17 jam lalu

Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

Kuasa hukum sebut keluarga Prada Josua sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk autopsi sesuai dengan permintaan penyidik Denpom.

Baca Selengkapnya

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

21 jam lalu

Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.

Baca Selengkapnya

ICW Desak KPK Panggil Dirdik Jampidsus Kejagung yang Diduga Miliki Jam Tangan Mewah

2 hari lalu

ICW Desak KPK Panggil Dirdik Jampidsus Kejagung yang Diduga Miliki Jam Tangan Mewah

ICW menyoroti Dirdik Jampidsus Kejagung Abdul Qohar karena memakai jam tangan yang mirip merek Audemars Piguet seharga Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Korupsi Impor Gula, ICW Desak Kejagung Periksa Kementerian Lain yang Diduga Terlibat

6 hari lalu

Korupsi Impor Gula, ICW Desak Kejagung Periksa Kementerian Lain yang Diduga Terlibat

ICW meminta Kejagung memeriksa kementerian lain yang diduga terlibat dalam korupsi import gula.

Baca Selengkapnya

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

6 hari lalu

Seluk Beluk Kasus Guru Honorer Supriyani: Pelaporan dan Dugaan Kekerasan?

Berawal dari tuduhan itu, guru honorer Supriyani dilaporkan oleh orang tua D di Polsek Baito, Kamis, 26 April 2024, atas dugaan kekerasan ke siswanya

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Perubahan di Sirekap Sulitkan Publik Awasi Kecurangan Pilkada

6 hari lalu

ICW Sebut Perubahan di Sirekap Sulitkan Publik Awasi Kecurangan Pilkada

KPU RI mengubah portal layanan informasi Sistem Rekapitulasi Suara Pemilu atau Sirekap 2024 untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

6 hari lalu

Viral Video Anak di Pasar Rebo Babak Belur Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

Polisi masih mendalami dugaan penganiayaan anak yang terjadi di Pasar Rebo

Baca Selengkapnya

KPK Ungkap 3 Wilayah Risiko Korupsi Terbesar di Perguruan Tinggi Negeri

8 hari lalu

KPK Ungkap 3 Wilayah Risiko Korupsi Terbesar di Perguruan Tinggi Negeri

KPK mendorong integritas PTN melalui penguatan perangkat antikorupsi yang menjadi prioritas melalui dua strategi utama.

Baca Selengkapnya

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

8 hari lalu

DPR RI: Tak Seharusnya Guru Honorer Supriyani Dipidana

DPR RI, Rudianto Lallo, berpendapat bahwa kasus Supriyani, guru honorer dari Konawe bisa selesai melalui restorative justice

Baca Selengkapnya