Hidayat Nur Wahid Dorong Generasi Muda Terjun ke Politik

Reporter

Sabtu, 20 Mei 2017 21:54 WIB

Hidayat Nur Wahid Kecam Sikap Militer Mesir

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Hidayat Nur Wahid mendorong generasi muda Indonesia mempelajari ilmu politik dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hidayat menuturkan, banyak pertanyaan di benak generasi muda Indonesia, khususnya generasi muda Islam ihwal perlu tidaknya berkiprah di dunia politik. Pada saat yang sama, sebagian besar masyarakat memandang dunia politik itu kotor. "Faktanya, banyak pelaku korupsi berasal dari kalangan politik," kata Hidayat Nur Wahid pada Seminar Nasional "Bolehkah Berpolitik" di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) di Jakarta, Sabtu 20 Mei 2017. (Baca: Hidayat NW: Penghapusan Penistaan Agama Bisa Suburkan Komunisme)

Menurut Hidayat, banyak juga generasi muda yang khawatir akan terjabak pusaran arus dan tenggelam dalam kotornya dunia politik. Politik menjadi kotor, kata dia, karena yang mengotori adalah orang-orang yang memiliki niat buruk berkiprah di dunia politik.

"Dunia politik nasional saat ini menjadi pintu masuk untuk menjadi penyelenggara negara dan menduduki jabatan publik, sehingga orang-orang dari berbagai latar belakang berkiprah di dunia politik," tutur Hidayat.

Hidayat melanjutkan, berkiprah di dunia politik dengan niat yang baik, dapat membuat kebijakan yang mensejahterakan rakyat dengan prinsip keadilan. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, dalam catatan sejarah umat Islam berkiprah dalam pergerakan dunia politik Indonesia, bahkan pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia. (Baca: Wakil Ketua MPR Sarankan RUU KPK Dicabut Saja dari Prolegnas)


"Intinya generasi muda wajib berpolitik, baik melalui jalur kampus seperti tergabung dalam kepengurusan BEM atau lainnya," tutur Hidayat. Berpolitik, ujar dia, bisa di jalanan dengan mengungkapkan ekspresi dari aspirasi masyarakat. Berpolitik juga bisa di jalur formal di parlemen baik daerah maupun pusat.


Menyikapi pandangan masyarakat bahwa dunia politik itu kotor, Hidayat menjelaskan, mestinya generasi Islam dan umat Islam bangkit dan mengoreksi anggapan masyarakat yang negatif terhadap politik dan kemudian mengubahnya menjadi positif. Kalau masyarakat terus beranggapan politik itu kotor, kata dia, maka selamanya generasi muda Indonesia yang berkualitas tidak akan berpolitik. Lantas, ujar Hidayat, politik kotor itu akan terus menghasilkan produk-produk kotor.

"Politik yang kotor akan menghasilkan praktik korupsi, penyelewengan amanah jabatan, kerusakan lingkungan, dekadensi moral dan lainnya. Apakah kita terima kondisi ini, tentunya tidak," kata Hidayat Nur Wahid. (Baca: Hidayat PKS: LGBT Jangan Dikriminalisasi, tapi Disembuhkan)

ANTARA

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

15 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

1 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

2 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya