Perludem: Pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu Terlambat  

Reporter

Sabtu, 20 Mei 2017 16:55 WIB

Ilustrasi surat suara Pemilu, Pilkada, Pilgub, dll. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai Pemerintahan Presiden Joko Widodo terlambat menyerahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu pada DPR RI karena terlalu larut dalam kemenangan pada Pemilu 2014. Dia menyayangkan keterlambatan itu lantaran pembahasan RUU Pemilu harus memakan waktu yang tidak sebentar.

”Pemerintah terlambat menyerahkan kepada DPR sebagai pengusul, jadi terlalu terpaku pada euforia 2014. RUU Pemilu itu butuh dua tahun,” kata Titi dalam diskusi di Sindotrijaya FM di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Mei 2017. (Baca: Alasan KPU Minta RUU Penyelenggaraan Pemilu Segera Disahkan)

Menurut Titi, pemerintahan Jokowi sudah diingatkan untuk mengutamakan penyelesaian RUU Pemilu sejak 2015. “Tapi (rancangannya) baru diserahkan ke DPR pada Oktober 2016. Ini pertaruhan yang sangat besar ketika dalam tujuh bulan harus dikebut pembahasan dan pengesahannya.”

Titi pun menyoroti molornya target penyelesaian pembahasan RUU tersebut di DPR. Pembahasan RUU Pemilu sempat ditargetkan selesai pada 28 April 2017, tapi ternyata tak dapat dipenuhi.

”Lalu, dalam rapat paripurna, Ketua DPR Setya Novanto menyebut ‘diharapkan selesai akhir Mei 2017’. Ini beban yang kompleks, tapi dapat alokasi waktu sangat sempit,” kata Titi. (Baca: RUU Pemilu, Ambang Batas Capres Dinilai Inkonstitusional)

Adapun Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai pembahasan RUU Pemilu masih terhambat pembahasan membahas sejumlah isu krusial dalam aturan tersebut. Tjahjo menjelaskan, ada setidaknya 3-4 isu yang mungkin diputus di paripurna DPR, antara lain soal pembahasan ambang batas parlemen, ambang batas presidensial, penambahan jumlah kursi, dan sistem pemilu. Isu itu dinilai krusial lantaran akan menyangkut kebijakan strategis partai politik di Dewan. “Karena sulit kata sepakat di panja dan pansus,” kata Tjahjo melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.

Dia memastikan pembahasan yang molor tidak mengganggu kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pemerintah dan Panitia Khusus RUU Pemilu, menurut dia, terus mencari titik temu mengakomodasi berbagai kepentingan. “Masih ada waktu, jangan khawatir akan mengganggu kerja KPU,” tuturnya. (Baca: LSM: 22 Pasal RUU Penyelenggara Pemilu Inkonstitusional)

YOHANES PASKALIS | ARKHELAUS WISNU



Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

36 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

3 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

4 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya