Tanpa Tim Bersama, KPK Tetap Koordinasi Soal Kasus Novel Baswedan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 17 Mei 2017 06:20 WIB

Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 12 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan didepan kediamannya dikawasan Kelapa Gading, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menuturkan pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan tim dari kepolisian untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya penyerang penyidik Novel Baswedan dengan air keras. Langkah itu dilakukan meski Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan menolak adanya tim bersama dalam mengusut kasus Novel.

“Langkah KPK berikutnya melakukan koordinasi intensif dengan tim dari Polri, kalau ada dukungan perlu dari KPK akan kami lakukan sesuai kewenangan KPK,” kata Febri di Jakarta, Selasa 16 Mei 2017.
Baca : Kejar Penyerang Novel Baswedan, Polisi Dalami Kemungkinan Motif

Febri menuturkan hingga hari ke-35, penanganan kasus Novel masih berada di tangan kepolisian. Menurut dia, semua pihak yang mendukung pemberantasan korupsi telah sepakat bahwa yang penting saat ini adalah mengetahui siapa pelaku baik aktor di lapangan atau lainnya yang telah menyerang Kepala Satgas Penyidikan kasus e-KTP tersebut.

Menurut Febri, perihal wacana pembentukan tim bersama, pihaknya mendukung sepanjang tim tersebut bisa bekerja maksimal dalam mengungkap para pelaku penyerangan.

Bahkan KPK menunggu sinyal dari Presiden untuk segera membentuk tim tersebut. “Kalau memang ada konsen dari Presiden untuk memperkuat, akan berikan sinyal yang baik,” kata dia.

Febri menuturkan sejauh ini belum ada informasi terbaru yang disampaikan ke kepolisian untuk membantu penyelidikan kasus Novel. “Kami masih menunggu mereka (kepolisian),” kata dia.
Simak pula : Penyerang Novel Baswedan Belum Tertangkap, Keluarga Kecewa

Sementara itu sebagai bentuk dukungan, sejumlah aktivis dikabarkan akan menggelar pertemuan dengan pihak keluarga Novel. Tujuannya untuk mendorong percepatan penyelesaian kasus Novel. Menanggapi itu, Febri belum bisa mengkonfirmasi perihal waktu dan rencana pertemuan tersebut. Namun ia mengatakan ada sejumlah pihak yang datang ke KPK untuk memberikan dukungan penyelesaian kasus penyidik senior KPK tersebut. Ia menyebutkan di antaranya koalisi masyarakat peduli KPK dan ICW.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

36 menit lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

6 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

8 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

14 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

19 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

1 hari lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya