NTT Antisipasi Masuknya Paham Radikalisme

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 23:01 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat lengkap dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) membahas tentang upaya menangkal masuknya paham radikalisme yang akan masuk ke daerah itu, Rabu, 10 Mei 2017.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan dinamika radikalisme dan terorisme menjadi fenomena di wilayan nasional.‎ Temuan lambang Isis sudah beberapa kali di wilayah NTT, seperti di Alor dan Timor Tengah Selatan. (Baca: HTI Dibubarkan, Rekaman Dakwah Pendirian Khilafah Jadi Bukti)

Selain itu, penangkapan DPO teroris Syarifudin di Lembor, Manggarai Barat yang berbatasan dengan Bima, Nusa Tenggara Barat yang merupakan bagian basis dari MIT. "HTI juga ada di Kota Kupang, dan perkembangan HTI di NTT‎ harus dicegah," kata Frans.

Hingga saat ini, kata Frans, Pemerintah belum memiliki data yang akurat terkait jumlah HTI yang ada dan aktif di NTT. Lantaran itu, dia mengingatkan warga agar kegiatan agama yang mendatangkan pendatang‎ dan tamu asing wajib melapor. Begitu pula dengan rencana kegiatannya.

"Saya berharap ada peran aktif pemerintah dalam mendeteksi dan mencegah kehadiran kelompok radikalisme dan terorisme," tuturnya. (Baca: Polres Konawe Selatan Terima Karangan Bunga Tolak Radikalisme)

Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal TNI Teguh Angkasa mengatakan kondisi awal perpecahan di Suriah ‎sudah mulai muncul di Indonesia. Menurut dia, ada doktrin-doktrin agama yang menyimpang dari para ulama-ulama yang terkadang keluar dari paham NKRI. "Dasar filsafah kita ada Pancasila bukan khilafah seperti yang diyakini kelompok HTI," katanya.

Kabinda NTT Daeng Rosada menyampaikan, kelompok radikalisme yang ada di wilayah NTT, adalah salah satunya HTI. "Dari pemetaan yang kami lakukan di lapangan kelompok HTI banyak tersebar di Kota Kupang dan Alor," ucapnya. (Baca: Gubernur dan Polda NTT Kebanjiran Bunga Penolak Radikalisme )

Hingga saat ini anggota atau pengikut HTI yang terdata di NTT diperkirakan mencapai 100 orang. Selain HTI, menurut Daeng, ormas lain yang menganut paham Khilafah juga harus diwaspadai.

Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno memberikan apresiasi kepada presiden Joko Widodo yang hendak membubarkan HTI. Namun dia meminta Polri agar bertindak tegas radikalisme di NTT. "Ada isu-isu politik yang bernuansa agama disampaikan terutama saat menjelang pilgub nanti," katanya. (Baca: Persekutuan Gereja Kirim Surat ke Jokowi Soal Suhu Politik, Isinya..)

YOHANES SEO

Berita terkait

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

9 Desember 2023

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

Presiden Jokowi mengunungi Kawasan Pantai Kelapa Lima, Kupang belum lama ini. Apa keistimewaan pantai ini?

Baca Selengkapnya

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

24 November 2023

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan mendukung penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengatasi penularan demam berdarah.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

17 November 2023

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

Kupang memiliki berbagai kuliner yang patut dicoba. Simak daftarnya.

Baca Selengkapnya

Dorong Ekonomi NTT, Bank BTN Gelar Kupang Doldolu

22 Juli 2023

Dorong Ekonomi NTT, Bank BTN Gelar Kupang Doldolu

Pameran Kupang Doldolu melibatkan pengembang properti dan UMKM.

Baca Selengkapnya

Pekan Kedua Sekolah Jam 5 Pagi, Begini Kritik yang Pernah Datang dari Warga Kupang

6 Maret 2023

Pekan Kedua Sekolah Jam 5 Pagi, Begini Kritik yang Pernah Datang dari Warga Kupang

Hari ini, Senin 6 Maret 2023, memasuki pekan kedua penerapan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Banjir Kupang, BPBD Terus Evakuasi Warga

25 Desember 2022

Banjir Kupang, BPBD Terus Evakuasi Warga

Hujan lebat yang terus mengguyur diprediksi membuat area yang terdampak Banjir Kupang bisa bertambah.

Baca Selengkapnya

Duit Bantuan Korban Badai Seroja dan Dana CSR Rp1 Miliar Kota Kupang Raib

26 September 2022

Duit Bantuan Korban Badai Seroja dan Dana CSR Rp1 Miliar Kota Kupang Raib

Sekda Kota Kupang mengaku tidak tahu-menahu soal nasib bantuan dan dana CSR tersebut. Dipermasalahkan DPRD.

Baca Selengkapnya

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

11 Juli 2022

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Kota Kupang Dirikan SPKLU untuk Dorong Kendaraan Listrik

3 Juli 2022

Kota Kupang Dirikan SPKLU untuk Dorong Kendaraan Listrik

PT PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur dilaporkan mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Kupang.

Baca Selengkapnya