Komnas HAM: Isu Kebebasan Beragama Jadi Perhatian HAM PBB

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 18:10 WIB

Komnas HAM dan sejumlah pegiat HAM melakukan jumpa pers mengenai maraknya pelanggaran HAM di sekolah di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, 2 Mei 2017. TEMPO/Caesar Akbar/Magang

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Bidang External Komnas HAM Nurkhoiron mengapresiasi kerjasama antara pihak Duta Besar HAM Belanda dengan Komnas HAM. "Kerjasama ini sangat penting," kata dia di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu 10 Mei 2017.

Duta Besar Hak Asasi Manusia Belanda Kees Van Baar mengatakan negaranya akan fokus terhadap isu HAM mulai dari kebebasan ekspresi, kebebasan beragama, ataupun kebebasan untuk tidak beragama. "Hak asasi itu untuk semua orang," kata Kees saat menandatangani letter of intern antara kedutaan besar Belanda dengan Komnas HAM di ruang Pleno Gedung Komnas HAM.

Baca: Catatan Penting LBH Masyarakat dari Evaluasi HAM Indonesia di PBB

Kees mengatakan, hak asasi manusia adalah hak pokok yang berlaku untuk semua orang, tidak terkecuali terhadap lesbian, gay, biseksual, dan trangender (LGBT), walaupun terkadang masyarakat tidak setuju atas keberadaan mereka.

Menurut Kees, kerjasama yang dilakukan antara Kedutaan Besar Belanda dengan Komnas HAM adalah dalam bentuk Rencana Aksi Nasional (RAN) bisnis dan HAM dalam mendukung kegiatan yang berkelanjutan. "Intinya, untuk memastikan perusahaan yang ada dalam menjalankan aktifitas usahanya melaksanakan HAM," kata Kees.

Kees menambahkan, Belanda adalah satu negara yang menerapkan bisnis dan HAM. Karenanya, hal seperti ini akan dicoba di Indonesia.
Simak: Presiden Dewan HAM PBB Apresiasi Indonesia

Menurut Nurkhoiron, sudah sepatutnya kerjasama seperti ini terus ditingkatkan untuk kemajuan Komnas HAM. Yang penting, kata Nurkhoiron, implementasinya memberikan manfaat bagi korban HAM yang selama ini menggantungkan nasibnya.

Nurkhoiron menuturkan dalam sidang universal periodic review (UPR) Dewan HAM Persatuan Bangsa Bangsa di Jenewa, Swiss, pada 3-5 Mei pekan lalu, ada 3 isu yang menjadi tekanan kepada Komnas HAM yaitu soal isu kebebasan beragama dan berkeyakinan, HAM, dan soal Papua.

"Pada sidang UPR ada sebanyak 225 rekomendasi yang disampaikan ke Komnas HAM. Mulai dari isu hukuman mati, perempuan dan kesetaraan gender, LJBT, masyarakat adat, trafficking, dan pekerjaan kelompok disabilitas," kata Nurkhoiron.

Lihat: LBH Masyarakat: Respon Indonesia untuk Soal Hukuman Mati, Buruk

Terkait penerapan hukuman mati di Indonesia, Nurkhoiron mengatakan, ada 10 bentuk rekomendasi mulai dari penanganan awal hukuman mati, transparansi, dan kontroversial.

Nurkhoiron, enggan untuk memerinci atas 10 rekomendasi yang diterima Komnas HAM. "Saya, tidak bisa memerinci, tapi akan didiskusikan lebih lanjut," katanya.

Yang pasti, ujar Nurkhoiron, negara dalam hal ini perlu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem hukum, prosedur pelaksanaan hukuman mati, serta transparansi.

ALBERT ADIOS GINTINGS | KSW

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya