Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politik pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat dan Pembukaan Rampimnas 2017 di Jakarta, 7 Februari 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Mataram - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan beberapa pesan kepada kader-kader partainya saat memberikan sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, 8 Mei 2017.
SBY berharap persatuan dan kerukunan dalam kebinekaan terjaga dari keretakan para elite dan lainnya akibat pemilihan DKI Jakarta. Ia pun mengingatkan hendaknya bersikap fairplay dan tidak memandulkan kebebasan berdemokrasi. "Tapi jangan kebebasan yang kebablasan tanpa etika. Sejarah demokrasi akan tercoreng,'' katanya.
Ia mengharapkan pemerintah, polisi, serta intelijen bersikap netral dan adil. SBY mengingatkan pula bahwa mungkin banyak yang tidak berdaya dan tergolong lemah. ''Namun ingat, mereka bisa kuat. Ingat sejarah,'' ujarnya. Hal lain yang disampaikan adalah masalah penegakan hukum dan keadilan. “Agar tidak tebang pilih”.
Dari analisisnya selama delapan bulan terakhir ini, SBY menuturkan kehidupan berbangsa dan bernegara masih berjalan ke arah yang benar. Namun terdapat beberapa hal yang harus dijaga. Lalu, ujar dia, hendaknya negara dan pemerintah berdiri di depan mengajak dan menyatukan mereka. ''Diperlukan kepedulian dan tanggung jawab,'' kata Presiden RI keenam itu.