Gambaran Allan Nairn Seandainya Prabowo Jadi Presiden

Reporter

Rabu, 26 April 2017 15:55 WIB

Allan Nairn. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat Allan Nairn membayangkan Prabowo Subianto akan sangat berbahaya bagi para aktivis hak asasi manusia; wartawan; buruh; orang-orang miskin yang mencoba menolak pelanggaran yang dilakukan aparat, polisi, dan preman, jika menjadi Presiden RI. Allan Nairn menyampaikan hal itu saat wawancara dengan Tempo seperti dikutip Majalah Tempo edisi 7 Juli 2014.

Allan Nairn menilai Prabowo tidak berubah sejak 2001 hingga 2014. "Tidak ada bukti ia berubah. Ia berbohong tentang perannya dalam pembunuhan massal. Ia tidak mendukung ide bahwa siapa pun yang membunuh harus dibawa ke pengadilan," tuturnya.

Baca: Allan: Prabowo Bisa Jadi Presiden Berbahaya

Ia mengaku tidak terkejut Prabowo yang ketika itu maju sebagai calon presiden 2014 mendapatkan banyak dukungan. "Saya tidak terkejut. Di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, uang bisa membeli banyak hal. Aburizal Bakrie mendukung Prabowo. Uang dan stasiun televisinya sangat berarti bagi Prabowo," ujarnya.

Menurut Allan Nairn, Prabowo adalah anak buah Amerika Serikat. "Ia pernah bilang ke saya, "I was the American fair-haired boy", anak kesayangan Amerika. Prabowo menceritakan tentang hubungannya dengan tentara, pemerintah, intel, dan perusahaan-perusahaan besar Amerika," Nairn menjelaskan.

Lebih lanjut, Allan Nairn mengungkapkan bahwa Prabowo kerap berhubungan dengan Defense Intelligence Agency (DIA) milik Amerika Serikat. "Dia bilang masih melapor ke DIA kira-kira satu kali seminggu," kata Nairn.

Baca: Allan Nairn Tantang Jokowi Lewat Situsnya

Kedekatan Prabowo dengan militer Amerika berawal dari Joined Combined Exchange Training (JCET) antara pasukan khusus Amerika Serikat dan pasukan khusus Indonesia. "Prabowo telah membantu JCET masuk ke Indonesia. Pentagon menyebut Prabowo menerima bayaran cukup besar dengan tindakan itu," ujarnya.

Menurut Allan Nairn, kedekatan Prabowo dengan Amerika merupakan hal buruk. Ia kembali mengingatkan, akan berbahaya jika Prabowo menjadi presiden. "Ia akan menjadi presiden yang berbahaya bagi Indonesia. Karier Prabowo menunjukkan itu. Juga dukungan saudara-saudaranya, yang merupakan mitra investasi Amerika yang eksploitatif," ia menambahkan.

A llan Nairnmengungkapkan salah satu alasannya melanggar kode etik jurnalistik dengan membuka wawancara off the record dengan Prabowo karena dilatarbelakangi kecemasannya tersebut. "Saya harus mempublikasikannya karena Prabowo mungkin akan menjadi presiden. Saya cemas karena Prabowo adalah pelanggar hak asasi manusia terburuk dalam sejarah kontemporer Indonesia," ujarnya.

Baca: Allan Nairn Selalu Datang dengan Laporan Mengguncang

Sebelum mempublikasikan wawancara itu, Allan Nairn mengaku sempat menghubungi Prabowo sekitar seminggu sebelum wawancara itu di-posting di blog-nya. Dia juga mencoba menelpon, tetapi tidak direspons. "Prabowo juga tidak membalas email saya. Pada akhirnya saya membuat keputusan sendiri," kata dia.

Terkait laporan Allan Nairn tersebut, Tantowi Yahya, yang saat itu menjadi juru bicara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilihan presiden 2014, menilai testimoni Allan Nairn adalah tidakan ikut campur ke politik Indonesia yang tak bisa ditoleransi. Ia mengatakan tak tertarik membahas pernyataan Allan tentang Prabowo. "Tidak layak dikutio," kata Tontowi kepada Tempo, 4 Juli 2014.

Terkait kedekatan Prabowo dengan militer Amerika, yang berawal dari Joined Combined Exchange Training pasukan khusus Amerika dan Indonesia. Tantowi menegaskan bahwa itu "bualan belaka".

Prabowo sendiri tak tertarik menanggapi informasi dari Allan tentang dirinya. "Kenapa sih kalau orang asing bicara, kok kamu ribut? Karena satu orang asing kulit putih kita harus ribut," kata Prabowo di sebuah rumah makan di Jalan Terusan Bojongsoang, Cijagra, Kabupaten Bandung, pada 3 Juli 2014.

RINA W. | MAJALAH TEMPO

Catatan: Judul artikel di atas telah disempurnakan pada Rabu, 26 April 2017, pukul 17.30 WIB.

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

11 Januari 2023

2 Presiden Indonesia yang Kerap Dilupakan: Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat

Sjafruddin Prawiranegara dan Mr Assaat adalah dua sosok yang pernag menjadu Presiden Indonesia. Sayang peran keduanya kerap dilupakan

Baca Selengkapnya