Jusuf Kalla: Pengusaha Sebaiknya Tak Terjun ke Politik, tapi...
Reporter
Editor
Senin, 24 April 2017 13:51 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi istri Mufidah Jusuf Kalla menunjukkan surat suara ketika memberikan suara pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di TPS 3 Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (19/4). Sebanyak 7.218.280 pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap berhak memberikan suara di 13.034 TPS pada pilkada yang diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Bijak atau tidaknya seorang pengusaha terjun ke dunia politik menjadi salah satu materi pidato Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam penutupan Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia 2017. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan pengusaha seharusnya tidak masuk sektor politik agar bisa fokus mengembangkan usaha yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
"Saya pun larang anak saya masuk politik agar fokus ke usaha dulu," ujar Kalla saat memberikan pidato penutupan kongres tersebut di Hotel Sahid, Jakarta, Senin, 24 April 2017.
Sayangnya, ucap Kalla, saat ini sudah banyak pengusaha yang kadung terjun ke dunia politik di usia muda. Contoh terbarunya adalah Sandiaga Uno, yang bersama Anies Baswedan memenangi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 putaran kedua versi hitung cepat.
Kalla menegaskan tidak bermaksud mengkritik Sandi soal keputusannya terjun ke politik di usia muda. Menurut dia, Sandi sudah telanjur terjun ke dunia politik, sehingga mau-tak mau itu harus diterima.
Kalla pun tidak membantah bahwa dia adalah pengusaha yang terjun menjadi politikus. Namun ia mengaku tidak terjun ke dunia politik di usia semuda Sandi. "Saya hampir 60 tahun baru masuk ke dunia politik. Ya, jalannya saya lebih mulus saja, he-he-he," ujarnya sambil tertawa.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang menerima penghargaan dari Palang merah Indonesia (PMI) Pusat yang diberikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) M. Jusuf Kalla.