Tantang KPK, Benny K Harman, Bamsoet, dan Desmond Siap Mundur

Reporter

Rabu, 19 April 2017 09:09 WIB

Bambang Soesatyo. Amston Probel (Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka rekaman pemeriksaan saksi kasus dugaan korupsi pengadaan proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP Miryam S. Haryani. Beberapa anggota bahkan siap mundur dari Komisi Hukum bila pengakuan Miryam soal ancaman dari anggota Dewan benar.

Dalam persidangan, penyidik KPK Novel Baswedan menyampaikan bahwa Miryam diancam oleh enam anggota DPR. Satu orang ia lupa namanya, dan lima lainnya adalah anggota Komisi Hukum DPR. Miryam diminta agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.

Baca juga: DPR Desak Buka Rekaman Pemeriksaan Miryam, KPK Menolak

Wakil Ketua Komisi Hukum Benny K. Harman mendesak KPK membuka rekaman itu. "Kalau betul, kami mundur dari Komisi III. Ini taruhan," kata dia dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Namun sebaliknya bila ternyata keterangan itu tidak ada dan hanya rekayasa, maka ia mempertimbangkan agar lembaga antirasuah itu dibubarkan. "Ini kejahatan. Masa rekayasa begitu," tuturnya.

Politikus Partai Demokrat itu meminta KPK membuka rekaman itu malam ini juga. Bila keterangan dari Miryam benar, ia siap mundur saat itu juga.

Hal serupa disampaikan oleh Ketua Komisi Hukum Bambang Soesatyo. "Bukan hanya sampeyan yang mundur, saya juga," tutur politikus Partai Golkar ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Hukum Desmond J. Mahesa berujar KPK seperti sedang melakukan pembusukan terhadap DPR. Pasalnya, KPK enggan membuka rekaman itu dan hanya menunjukkan bahwa informasi ancaman itu didapatkan dari lebih satu orang. "Kalau tidak ada rekaman, maka betul ini rekayasa," ucapnya.

Simak pula: Sidang E-KTP, Jaksa: Ada Hal Tak Logis dari Kesaksian Miryam

Senada dengan Benny dan Bambang, Desmond menyatakan akan mundur bila Miryam benar-benar mengaku diancam oleh enam orang anggota dewan termasuk dirinya.
"Saya ingin dipanggil di pengadilan. Saya ingin buktikan siapa yang benar, Miryam atau penyidik KPK?" tuturnya.

Menanggapi desakan anggota ini, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif menegaskan pihaknya tidak bisa memberikan rekaman itu. Menurut dia, nama-nama itu disusun berdasarkan keterangan lebih dari satu orang. "Di pengadilan keterangan itu bisa di-challenge apakah ia berbohong atau tidak," kata dia.

AHMAD FAIZ

DPR

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

21 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya