Dicecar DPR Soal Konflik Internal, Begini Jawaban Wakil Ketua KPK

Reporter

Selasa, 18 April 2017 23:39 WIB

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif saat diwawancara sejumlah awak media usai pembukaan Anti-Corruption Teacher Supercamp, di Nusa Dua, Bali, 31 Oktober 2016. TEMPO/BRAM SETIAWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat melanjutkan rapat kerja dengan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sempat diskors kemarin malam, Senin, 17 April 2017. Dalam rapat yang berlangsung malam ini, Selasa, 18 April 2017, DPR kembali menyoroti soal adanya permasalahan di internal KPK.

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan bahwa dalam menjalankan tugasnya, KPK tidak mengenal istilah egaliter. Sebab, bila ada bawah yang membantah atasannya maka disebut pembangkangan.

Baca: KPK Cabut Surat Peringatan Novel Baswedan

"Saya lihat di Undang-Undang tentang KPK tidak ada kata-kata egaliter. Dalam pergaulan egaliter, ya. Tapi, dalam tugas tidak dikenal egaliter adanya hirarki struktural," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Masinton pun mempertanyakan ketegasan pimpinan KPK dalam mewujudkan kepatuhan hukum di internal mereka. Ia juga meminta agar KPK menunjukkan SOP yang ada di lembaganya. "Saya ingin dijelaskan pentingnya pengawasan ketat dari atasan ke bawahan," ujarnya.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan konflik internal telah selesai. "Bahkan sekarang lebih baik lagi situasinya," ucapnya.

Simak pula: Busyro: Porsi Penyidik Independen di KPK Harus Lebih Besar

Menurut Syarif, jabatan KPK memang hirarki. Namun, KPK juga memelihara budaya egaliter untuk menerapkan check and balances di institusinya. "Agar kami berlima tidak bisa sembarangan menyuruh orang," kata dia.

Syarif menuturkan pimpinan KPK memang berkuasa. Tiap satuan di KPK bisa bekerja bila telah mendapatkan persetujuan dari pimpinan. "Tapi untuk membuka diskusi yang baik, penyidik muda bisa men-challenge saya kalau saya salah bicara. Semua demi kebijakan," tuturnya.

Konflik internal di KPK mencuat kala tersebar kabar salah seorang penyidiknya, Novel Baswedan, mendapatkan surat peringatan kedua (SP2) dari pimpinan. Hal ini memicu protes keras dari eksternal KPK hingga akhirnya SP2 itu dicabut.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

47 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

12 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

12 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

15 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

15 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

18 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

22 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya